KETIK, SURABAYA – Ada tujuh program prioritas yang harus dituntaskan selama tahun 2023 dari Kementerian Agama di bawah komando Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Tujuh program antara lain penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, cyber islamic university, religiosity index, dan tahun kerukunan umat beragama.
Hal itu disampaikan Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram saat membuka acara media gathering yang dihadiri 40 orang jurnalis media cetak, online, serta media elektronik di PrimeBizz Hotel Surabaya.
Ia mengatakan, sampai akhir 2023, program ini berjalan baik, bahkan melebih target yang ditetapkan.
"Alhamdulillah, 7 program prioritas Kemenag di bawah kepemimpinan Gus Menteri Agama di Jawa Timur berjalan baik. Ini bisa kita lihat dan rasakan bersama," kata Kakanwil, Selasa (19/12/2023).
Untuk penguatan moderasi beragama di Jawa Timur telah berjalan baik dengan menggandeng FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). Setidaknya, hingga tahun 2023, terdapat 16 desa sadar kerukunan yang terus diberdayakan, yakni Dusun Ngepeh Desa Rejoagung Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang, Kelurahan Karangrejo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, Desa Pabian Kecamatan Sumenep Kabupaten Sumenep.
Selain itu, Desa Labani (Lebani Waras) Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, Desa Sumurgempol Kelurahan Kingking Kabupaten Tuban, Desa Pakisaji Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, Kelurahan Bangunsari Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun, Desa Poncol Kec.Poncol Kabupaten Magetan, Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, Kelurahan Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu,
Wilayah lainnya, Desa Senduro Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang, Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, Kelurahan Pejagan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan, Desa Sekaran Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri, Desa Pacet Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan.
“Untuk indeks kerukunan umat beragama tahun 2023 ini, Jawa Timur menempati urutan ke-12, dengan poin 77,55, diatas rata-rata indeks KUB nasional 76,02,” terang Kakanwil.
Lebih lanjut Kakanwil menyampaikan, upaya Kemenag dalam transformasi digital dilakukan dengan mengintegrasikan layanan dalam satu aplikasi, yakni Pusaka Kemenag SuperApp. “Ke depan, tidak ada lagi transaksi layanan tatap muka. Ini akan menghindari potensi tindakan penyelewengan," kata Kakanwil.
Program prioritas lainnya adalah Kemandirian Pesantren. Tahun 2023 ini, terdapat 260 pondok pesantren di Jawa Timur yang mendapatkan bantuan inkubasi.
“Bantuan ini untuk membantu pengembangan bisnis usaha Pesantren mewujudkan program kemandirian pesantren. Usaha ini berdampak positif pada perekonomian Ponpes, keuntungan yang didapat bisa untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan, kestabilan koperasi, dan sebagai modal pengembangan usaha lainnya” ungkap Kakanwil.
Untuk program Revitalisasi KUA (Kantor Urusan Agama), ada 112 KUA yang masuk revitalisasi KUA di Jawa Timur sejak tahun 2021, dengan rincian 8 KUA pada tahun 2021, 60 KUA pada tahun 2022, dan 44 KUA pada tahun 2023.
Program mandatory (wajib) lain yang penting adalah sertifikasi halal. “Terdapat sebanyak 216.503 produk se-Jawa Timur sudah terbit sertifikat halalnya di tahun ini. Jumlah tersebut merupakan permohonan dari sertifikasi reguler mandiri, sertifikasi reguler fasilitasi, serta sertifikasi self. Jumlah ini telah melampai target yang telah kita tetapkan,” ungkapnya.
Untuk capaian di Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Jawa Timur telah merealisasikan 20 pembangunan gedung PLHUT (Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu) pada Kankemenag kabupaten kota se-Jawa Timur. (*)