KETIK, SURABAYA – Tiga dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) M. Afwan Romdloni, M Taufiq Hidayat dan Ay Andini melakukan pengabdian masyarakat (Pengmas). Mereka mengedukasi masyarakat Simo Angin-angin, Wonoayu, Sidoarjo untuk mengajak masyarakat menjaga lingkungan dalam perspektif islam.
Dengan diikuti 30 kader lingkungan di wilayah tersebut dengan mengangkat tema Eco-Theology; Upaya Masyarakat Sadar Lingkungan Perspektif Islam.
"Ini untuk mengedukasi masyarakat karena saat ini Krisis ekologi yang terjadi sekarang menjadi persoalan serius dalam beberapa tahun ini," ucap ketua Pengmas, M. Afwan Romdloni, Rabu (16/8/2023).
Afwan mengatakan persoalan krisis ekologi sudah melanda dunia dengan kerusakan lingkungan serta minimnya kesadaran dalam menjaga lingkungan. "Sehingga dalam edukasi ini kami mengajak masyarakat untuk tidak menjaga orang serakah serta harus bisa berjalan berdampingan dengan alam," ungkap Afwan.
Afwan menjelaskan yang ditulis oleh Routledge pada tahun 1996, kaitanya lingkungan dengan fiqih lingkungan. Selain itu, bisa dikaitkan dengan keimanan yang dikenal dengan istilah eco-theology. Teologi.
Ini merupakan sebuah kajian tentang Allah atau Ilahiah, sedangkan ekologi merupakan kajian hubungan antar organisme yang hidup di dalam lingkungannya.
"Maka, istilah ecotheology mau menunjuk pada suatu kajian yang membahas tentang hubungan antarsemua makhluk yang hidup di dalam lingkungannya dengan Allah sebagai sang penciptannya," ungkapnya.
Dengan kondisi ini, Afwan ingin mengajak masyarakat untuk bisa menjaga lingkungannya. Sehingga lingkungan tidak hanya sebatas keislaman dalam hal ini ibadah semata namun lebih tinggi lagi yakni dalam tingkatan keimanan yang dikenal dengan istilah theology.
"Karena sejatinya iman tidak hanya sebatas menggugurkan kewajiban untuk melakukan, namun bisa masuk dalam hati nurani dan keyakinan dalam melaksanakan tanggungjawab ibadah," bebernya. (*)