KETIK, JAKARTA – Jemaah haji Indonesia yang mendarat di Bandara King Abdulaziz, Jeddah mendapatkan satu kali makan saat mendarat. Makanan yang dikemas di dalam kotak tersebut diserahkan saat jemaah berada dalam bus.
Lalu apa menu nasi kotak untuk jemaah haji? Saat mengunjungi dapur katering jemaah, pemilik katering menyebutkan jika paket nasi kotak jemaah berisi nasi, ayam, sayur, buah, sambal, air mineral dan puding yang berasal dari Indonesia.
Menu itu disajikan fresh karena dimasak langsung di dapur yang berada di dalam bandara. “Nasinya juga cocok buat lansia,” kata Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, saat mencicipi langsung nasi kotak untuk jemaah.
Dijelaskan Arsad, jemaah haji yang menerima nasi kotak diharapkan bisa langsung mengkonsumsi saat perjalanan menuju Makkah. Sebab di dalam kotak dituliskan jika waktu ideal untuk mengkonsumsi adalah 4 jam setelah diterima jemaah.
“Selain biar rasa terjaga, pemberian katering ini untuk menjaga jemaah tetap berada dalam kondisi bugar setelah menempuh perjalanan. Serta memberi energi dalam perjalanan ke Makkah,” tambah Arsad.
Ditambahkan Arsad, dapur tersebut memiliki kapasitas produksi dua kloter. Dan berlanjut sesuai kebutuhan dari jemaah. Soal bahan baku, tidak perlu khawatir karena pihak katering juga memiliki gudang bahan baku makanan dan ada mobil.yang digunakan untuk mensuplai kebutuhan dapur jika kurang.
Terkait dengan jadwal penerbangan yang sering terlambat, Arsad meminta ada komunikasi yang baik antara pihak katering dengan maskapai atau daerah kerja bandara. Tujuannya agar pihak katering melakukan antisipasi, entah menghentikan produkasi, mengurangi kapasitas atau mengalihkan ke yang lain. ”Agar tidak mubazir,” tandasnya.
Keluhan keterlambatan penerbangan memang dikeluhkan karena berimbas pada pelayanan lainnya. Salah satunya katering yang bisa mubazir karena keterlambatan ber jam jam dari kedatanga jemaah. (*)