Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Terjaga di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

8 Januari 2025 12:40 8 Jan 2025 12:40

Thumbnail Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Terjaga di Tengah Dinamika Ekonomi Global Watermark Ketik
Gedung OJK Jawa Timur. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional masih stabil dan terjaga di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. 

Dalam rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Januari 2025, Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, M. Ismail Riyadi mengatakan perkembangan terkini perekonomian global menunjukkan pemulihan terbatas dengan rilis data mayoritas negara berada di bawah eskpektasi, namun inflasi masih cukup persisten.

"Hal ini mendorong stance bank sentral global lebih netral ke depan meski mayoritas bank sentral menurunkan suku bunga kebijakan dalam dua bulan terakhir," kata Ismail dalam keterangan tertulis, Selasa 7 Januari 2025.

Sementara di Amerika Serikat, perekonomian dan data ketenagakerjaan tumbuh solid dengan inflasi yang masih cenderung sticky.

The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada FOMC Desember, namun memberikan sinyal high for longer dengan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) di 2025 hanya sebesar 50 bps (sebelumnya pemangkasan 75 bps dengan ekspektasi pasar: 75-100 bps).

"Melihat hal tersebut pasar masih terus mencermati kebijakan Presiden Trump yang turut mempengaruhi kenaikan volatilitas pasar keuangan," tambahnya.

Sedangkan untuk kawasan Asia, di Tiongkok mulai terjadi perbaikan dari sisi supply kendati belum ada sinyal perbaikan di sisi demand. Berdasarkan data Consumer Price Index (CPI) masih terjadi disinflasi dan ekspor terkontraksi, sementara di sisi lain, PMI Manufaktur tercatat di zona ekspansi.

Dari sisi domestik, kinerja perekonomian masih terjaga stabil. Tingkat inflasi headline (CPI) menurun menjadi 1,55 persen yoy dengan inflasi inti naik menjadi 2,26 persen yoy.

"Surplus neraca perdagangan juga berlanjut dan PMI Manufaktur terus membaik," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Sektor Keuangan Inflasi Ekonomi The Fed Supply Demand