KETIK, JAKARTA – Serangan terus menerus dan membabi buta yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza membuat aksi solidaritas untuk Palestina semakin menguat. Gelombang dukungan bela Palestina pun pecah di berbagai penjuru dunia.
Banyak negara melakukan aksi solidaritas mendukung Palestina hingga aktor hollywood Jason Statham memasang bendera Palestina di kap mobil mewahnya.
Serangan Israel di Palestina yang semakin membabi buta membuat dukungan semakin kuat dari negara-negara di dunia, salah satunya Indonesia.
Solidaritas membela Palestina cukup tinggi. Hari Jumat pekan kemarin, jutaan warga Indonesia turun ke jalan menyuarakan solidaritas bela Palestina.
Seperti diketahui, Israel terus menyerang Gaza secara brutal sejak 7 Oktober 2023. Serangan brutal Israel itu pun telah menewaskan lebih dari 8.000 orang di Gaza, di mana setengah dari mereka adalah ibu dan anak-anak.
Ada pula seorang reporter TV yang sedang bertugas dan terjebak di sebuah sudut hingga akhirnya tewas dibombardir serangan Israel. Kejadian itu sempat terekam melalui kameranya yang sedang on hingga kameranya ditemukan bersama jasad sang reporter tersebut.
Kekejian dan menggilanya serangan Israel di jalur Gaza hingga menyebabkan banyak kematian termasuk masyarakat sipil hingga reporter TV membuat Kiagus Firdaus, jurnalis Ketik.co.id yang sedang menjalani umroh ke Mekkah-Madinah turut mendoakan dan memberikan dukungan aksi solidaritas dengan mengibarkan Syal Free Palestina di shof pertama depan pintu ka'bah.
Minggu pagi (29/10/2023) waktu setempat di Mekkah, Kiagus Firdaus yang sedang berada di shof pertama depan pintu Ka'bah menunggu shalat subuh berjamaah dan menyempatkan mengibarkan syal bertuliskan Free Palestina.
Ia menceritakan kronologi mengibarkan syal Palestina hingga sempat ditahan Polisi Mekkah. "Sekitar 15 menit menjelang solat subuh dimulai, saya memang sebelumnya dari Indonesia membawa sebuah syal yang bertuliskan free palestina dengan masing-masing ujung syal terdapat bendera Palestina dan Indonesia," ucapnya.
"Di momen tepat saya berada di shof paling depan dengan puluhan ribu jamaah yang memadati Masjidil Haram, saya kibarkan syal Palestina di atas kepala saya hingga banyak jamaah yang menyaksikan dan mengucapkan Allahuakbar," imbuhnya.
Aksi tersebut justru mendapatkan respon para jamaah yang ikut ramai menyuarakan dukungan untuk Palestina seperti ada yang mencium ujung syal yang bergambar bendera Palestina, teriak Pray For Palestina hingga takbir AllahuAkbar.
Ketika suasana di sekitar yang menyaksikan langsung begitu ramai saat mengibarkan syal tersebut, akhirnya Kiagus langsung didatangi Askar atau polisi pasukan keamanan Masjidil Haram.
"Saya ditanya kenapa saya mengibarkan syal bendera Palestina dan saya dibawa oleh Askar menuju ke belakang masjidil haram ke kantor Askar Masjidil Haram," ungkapnya.
Usai shalat bersama Askar di markas polisi Masjidil Haram, Kiagus lalu lanjut diintrogasi seputar alasan dan tujuan mengibarkan syal Palestina.
"Setelah introgasi saya dimasukkan ke penjara sementara yang juga ada beberapa orang didalam sana. 10 sidik jari saya juga diambil. Dengan kaki diborgol, saya diintrogasi di meja polisi menggunakan bahasa Inggris," jelasnya.
"Sebelumnya saya sempat ditanya, 'kamu bisa bahasa apa dan saya jawab bahasa Indonesia atau Inggris'. Askar jawab akan kami panggil translater bahasa Inggris," lanjutnya.
Saat ditanya alasan dan tujuan mengibarkan syal Palestina, pria asal Malang Jawa Timur itu mengaku terbawa emosi di mana jutaan masyarakat Indonesia pada hari Jumat kompak turun ke jalan membela Palestina bahkan seluruh dunia juga turun ke jalan menyuarakan bela Palestina.
"Dari sana hati saya juga ikut tergerak untuk tidak diam. Saya kebetulan membawa syal free Palestina dari Indonesia. Niat pribadi hanya ingin ikut mendoakan dan kebetulan posisi sedang di Mekkah. Saya ingin mengajak seluruh jamaah untuk mengingat Palestina dengan saya mengangkat syal tersebut di atas kepala saya," bebernya.
Di samping itu, aksi tersebut juga dilakukan sebagai dukungan solidaritas ke sesama profesi untuk para jurnalis dan reporter yang banyak menjadi korban dari brutalnya zionis Israel di sana.
Kiagus mengaku bahwa ketika berada di shof pertama depan Ka'bah di mana banyak jamaah yang tertuju kepadanya, ia ingin mengingatkan jamaah lainnya tentang Palestina.
"Saya cuma berpikir ketika saya di shof pertama depan ka'bah, berdoa di tanah suci ini insyaallah doanya diijabah Allah. Maka dari itu saya mengingatkan kepada seluruh jamaah mungkin ada lupa, saudara kita yang ada di Palestina sedang dibombardir oleh Israel," imbuhnya.
Menurut Kiagus, polisi Mekkah juga menyambut baik sikap membela Palestina. Bahkan semua orang di Mekkah ikut membela Palestina. Namun, mereka menegaskan bahwa yang bisa dilakukan hanya mendoakan.
"Kata mereka, Masjidil Haram adalah tempat ibadah bukan untuk politik. Akhirnya saya meminta maaf atas kejadian tersebut dan tidak akan mengulangi. Tetapi membela Palestina adalah semangat kami membebaskan Palestina dan Masjidil Aqso," tegas Kiagus.
Kiagus Firdaus diintrogasi dan sempat ditahan polisi Mekkah sekitar 7 jam. Mulai pukul 05.30 pagi hingga 12.30 waktu Mekkah. (*)