KETIK, SURABAYA – Siswa Labschool Unesa kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Baru-baru ini siswa Labschool Unesa berhasil membawa pulang 2 medali perunggu dalam International Exhibition for Young Inventors (IEYI) World Contest 2023 di Taiwan.
Medali pertama Labschool yaitu dipersembahkan oleh tim SD Labschool Unesa 1 Surabaya yang terdiri dari; Kenji Saracen Ciptaprasetia, Erlangga Raviditya Wibawanto, dan Irfan Keindra Orlando. Mereka dibimbing oleh Ira Wijayanti, Azzubairiyah, dan Shintawati.
Tim ini mengusung judul 'Automatic Sound for Pets Repellent' atau Suara Otomatis untuk Mengusir Hewan Peliharaan. Karya mereka ini terbilang baru, apalagi idenya muncul dari siswa usia sekolah dasar. Pemanfaatan teknologi baru di dalamnya, menjadikan karya mereka layak dapat medali.
Medali kedua kompetisi bergengsi itu disumbang oleh tim SMP Labschool Unesa 3 Surabaya yang terdiri dari Aira (kelas 8A), Prabu Panedya Firdaus Putra Aglar (kelas 8B), dan I Gusti lanang Aditya Kenzo Daniswara (kelas 8D).
Tim yang didampingi guru informatika Edi Prasetyo; guru IPA Hafiz Fadhal Muhammad; dan guru bahasa Inggris Nariyatus Salamah itu ikut pada kategori junior group (usia 6-13) dan mempersembahkan karya berupa Pond Condition Monitoring System (PCMS) atau Sistem Pemantauan Kondisi Kolam.
Kepala Sekolah SMP Labschool 3, Dian Hijrah Saputra, mengatakan bahwa ide siswanya itu muncul ketika forum diskusi kegiatan Eco-Spelabsa. Dari situ muncul ide bagaimana budidaya ikan bisa dilakukan di sekolah. Akhirnya, dicarikan cara berbasis teknologi dengan sistem akuaponik.
"Untuk meningkatkan produktivitas budidaya, siswa kami punya formula pengaturan suhu, pH air, kelembaban, kualitas, ketinggian, kejernihan, dan kecerahan air kolam akuaponik," kata Dian Hijrah Saputra, (13/11/2023).
Pengaturan 'kolam' atau aquaponik ini menggunakan software yang saat ini dalam proses pengembangan bersama guru IT. PCMS sudah diuji coba beberapa kali sehingga hasilnya bisa maksimal.
Dia berharap, prestasi ini menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya. Ini sekaligus sebagai motivasi bagi sekolah untuk terus memberikan dukungan optimal, baik dalam hal fasilitas maupun pembinaan bakat.
"Semua dilakukan dengan semangat inovasi dan kerja tim yang tinggi. Jadi, intinya, PCMS dari SMP Labschool unesa 3 ini hasil dari kerja keras, kolaborasi, dan kecintaan pada lingkungan dan teknologi," pungkasnya.(*)