KETIK, SURABAYA – Sebagai wujud komitmen menjaga kelestarian lingkungan PLN membangun beberapa Pembangkit Listrik dengan energi terbarukan. Hingga tahun 2023 ini PLN menargetkankan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 100 MW, dan sisanya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran mengatakan untuk Jawa Timur rasio pembangkit listrik energi terbarukan memang masih 3 persen, atau sekitar 323 MW dari total 10 063,77 MW berdasarkan data BPS tahun 2021.
"Nantinya tentu kapasitas energi terbarukan akan ditingkatkan sekitar 1400 dalam rangka program pemerintah zero emision pada tahun 2060," jelasnya.
Lasiran menambahkan, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Jawa Timur, PLN telah membangun beberapa pembangkit listrik di beberapa pulau kecil berpenghuni. Dan semuanya dialiri listrik dari energi tarbarukan.
"Jadi ada sekitar 30 sampai 40 pulau kecil di Jawa Timur. Yang sudah beroperasi ada 6, yang masih tahap pembangunan 8, dan sisanya memang menggunakan PLTB yang nantinya akan di hybridkan dengan PLTS," tambahnya.
Dia berharap di 2024 semua pulau di Jawa Timur sudah teraliri listrik yang berasal dari energi terbarukan.
"Hingga saat ini beberapa pembangkit sedang dalam proses penganggaran pada tahun 2023. Dan seluruh anggaran PLTS untuk pulau Madura sudah disetujui dan tinggal dibangun," pungkasnya.(*)