KETIK, MALANG – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat merespon keluhan pengrajin keripik tempe di Kampung Sanan, Kecamatan Blimbing terkait pasokan kedelai. Keluhan warga tersebut akan dia sampaikan langsung kepada pemerintah pusat.
Banyak pengrajin keripik tempe di Kampung Sanan mengeluh soal kedelai lokal yang dinilai tidak mampu mencukupi kebutuhan pengrajin sehari-hari. Pasalnya waktu tunggu hingga masa panen kedelai lokal tidak sebanding dengan panen yang dihasilkan.
"Iya ini kan (permasalahan) kedelai impor dari Amerika terkait harga. Kalau impor itu kan kebijakan nasional dan permasalahan ini akan saya bawa, misalkan saya ke pusat karena semakin mahal harganya. Kalau stok masih ada," ujar Wahyu, Sabtu (15/6/2024).
Harga kedelai impor yang semakin melambung juga telah menyulitkan banyak pengrajin keripik tempe. Wahyu menyampaikan bahwa persoalan tersebut tidak hanya dihadapi oleh Kota Malang, namun juga dirasakan oleh pengrajin tempe di daerah lainnya.
"Permasalahan tempe ini kan bukan hanya permasalahan lokal tapi nasional, termasuk pengrajin tempe di luar juga mengeluhkan hal seperti itu. Sehingga ini nanti akan saya bawa untuk menjadi bahan masukan pada kementerian terkait," lanjut Wahyu.
Wahyu menjelaskan para pengrajin juga memiliki permasalahan lain seperti pemasaran dan juga pengembangan keterampilan. Untuk itu, Wahyu berencana memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mencari solusi permasalahan tersebut.
"Kemudian juga saya melihat adanya persoalan lain. Saya harapkan kendala-kendala ini jadi bahan, saya akan memanggil OPD terkait untuk menyelesaikan persoalan yang saat ini ditemui oleh pengusaha atau pengrajin keripik tempe," paparnya. (*)