KETIK, SURABAYA – Untuk terus meningkatkan kompetensi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya, berkomitmen memberikan beasiswa S1 kepada ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK perempuan yang bergabung di Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, beasiswa itu diberikan untuk meningkatkan kemampuan ratusan guru PAUD dan TK perempuan yang tergabung di dalam PGRI Kota Surabaya.
Tujuannya, supaya para guru bisa memberikan ilmu dan wawasan kebangsaan serta pendidikan karakter sejak dini terhadap anak-anak.
“Untuk menjadikan (anak) memiliki pemikiran-pemikiran dan kebangsaan itu tidak dimulai dari SMP, akan tetapi bisa melalui PAUD dan TK. Jadi di-brainstorming bagaimana cara hidup guyub rukun, ada rasa kebangsaan, dan cinta tanah air,” kata Eri Cahyadi.
Eri berkomitmen memberikan beasiswa kepada guru PAUD dan TK secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi penerus bangsa. Hal ini dilakukan untuk menyelaraskan tujuan Presiden Jokowi dalam mewujudkan Generasi Emas di tahun 2045.
“Sehingga di situ lah tercipta pemimpin-pemimpin berakhlakul karimah, maka dari itu kota mulai dari pendidikan PAUD dan TK,” ujarnya.
Tidak hanya memberikan fasilitas beasiswa pendidikan S1 PAUD dan TK, akan tetapi Eri juga mengajak para guru berlatih kemampuan di bidang usaha.
Eri menawarkan, bagi guru yang ingin mendapatkan penghasilan lebih di luar profesi sebagai guru, juga akan difasilitasi oleh Pemkot Surabaya.
“Kalau nanti seandainya ada guru yang pendapatannya ingin ditambah di luar sebagai guru, nanti bisa dilakukan dengan Pemkot Surabaya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, beasiswa S1 untuk guru PAUD dan TK ini adalah program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Sebanyak 200 guru yang mendapatkan beasiswa hari ini akan mengikuti pembelajaran di bangku perguruan tinggi selama 4 semester yang ditempuh 2 tahun.
“Ada seleksinya, jadi yang tersaring ini dilihat dari segi lama masa kerjanya, pelatihannya, dan sebagainya, hingga terpilih 200 guru. Ini kerja sama dengan Unesa, akan dimulai pada tahun ajaran baru ini,” jelas Yusuf.
Ketua PGRI Kota Surabaya Agnes Warsiati berharap, dengan adanya program beasiswa ini dapat menunjang kualitas guru. Bukan hanya dari segi profesi, keilmuan dan wawasannya, akan tetapi juga bisa menunjang perekonomian dalam keluarganya.
“Dengan kerja sama ini, saya berharap agar guru-guru utamanya perempuan yang ada di Kota Surabaya ini menjadi orang-orang yang kuat. Kuat artinya dalam keluarganya, ekonominya, profesinya, dan bisa bermasyarakat dengan baik,” harap Agnes.
Ke depannya para guru PAUD dan TK di Kota Surabaya akan mendapatkan beberapa penguatan, diantaranya penguatan teknologi dan ekonomi. Di era serba digital pada saat ini, guru dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dengan pembelajaran.
Sedangkan untuk mengembangkan perekonomian, para guru PAUD dan TK yang tergabung di dalam PGRI Kota Surabaya, akan dibimbing langsung oleh GOW Kota Surabaya.
“Mereka (GOW) memiliki banyak UMKM, ada keterampilan rias pengantin, seni, nah itu lah yang akan kita asah. Supaya menambah penghasilan keluarga para guru,” pungkasnya. (*)