KETIK, SURABAYA – Perangkat Daerah (PD) Pemkot Surabaya menandatangi kontrak kinerja Tahun 2024, Jumat (11/1/2024). Pejabat yang hadir meliputi kepala organisasi perangkat daerah, kepala bidang, camat, lurah hingga kepala puskesmas se-Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan isi kontrak kerja yaitu di antaranya soal parkir, tidak ada lagi kampung di Surabaya yang gelap, hingga penurunan titik banjir.
Tak hanya itu, Eri tegas setiap tiga bulan sekali akan dilakukan evaluasi. Bila ada kontrak kinerja yang ditandatangani tidak terpenuhi, maka konsekuensinya akan dilakukan rotasi jabatan.
“Insyaallah, setiap tiga bulan sekali akan saya evaluasi, apakah ini terpenuhi oleh teman-teman atau tidak. Kalau tidak terpenuhi dalam evaluasi tiga bulanan itu, maka secara otomatis akan ada yang tergantikan,” katanya pada Jumat (12/1/2024).
Namun, Eri mengingatkan jangan sampai kontrak kinerja ini dijadikan beban pikiran oleh jajarannya di Pemkot Surabaya.
Sekda Ikhsan sedang menyaksikan secara langsung penandatanganan kontrak. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menegaskan bila ingin kontrak kinerja itu tercapai, maka setiap dinas, bidang, kecamatan, kelurahan hingga puskesmas harus mengedepankan rasa kekeluargaan dalam bertugas.
“Mulai hari ini, tidak ada lagi teman-teman itu bekerja sendiri, kita punya kekuatan kekeluargaan yang besar ini. Saya yakin, teman-teman yang hari ini tanda tangan kontrak kinerja dengan saya, maka tidak ada yang tidak mungkin di bumi ini,” jelasnya.
Eri juga meminta kepada para awak media untuk turut serta memantau kinerja jajarannya di pemkot. Dengan begitu, maka masyarakat akan tahun kinerja dari setiap PD, kecamatan, hingga kelurahan.
“Ayo teman-teman (media) nanti bisa dilihat kontrak kinerjanya, nyuwun tolong (minta tolong) ya, tampilkan semuanya,” imbuhnya.
Jika kontrak kinerja jajarannya di pemkot tercapai secara keseluruhan, maka ia tak segan akan menaikkan jabatan ke yang lebih tinggi. Penilaiannya, yakni menggunakan poin melalui Sistem Merit.
“Ketika mendapatkan poin maka nilai meritnya bertambah, ketika nilai merit bertambah, maka bisa menyalip. Staf bisa nyalip kabid, kabid bisa nyalip kepala dinas. Ketika tersalip kepala dinasnya, maka akan tergantikan oleh kabidnya, asyik kan,” pungkas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (*)