KETIK, SURABAYA – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Tahun 2025 dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono. Dengan acara ini, Pemprov Jatim mendorong RSUD dr. Soetomo agar mampu mewujudkan perencanaan yang berkualitas.
"Melalui forum-forum yang diselenggarakan selama proses musrenbang ini diharapkan dapat mewujudkan perencanaan yang berkualitas sekaligus berdampak pada peningkatan pelayanan di RSUD Dr. Soetomo," ujar Adhy, Selasa (16/7/2024).
Salah satu unit organisasi bersifat khusus (UOBK) yang mendukung salah satu sasaran Dinas Kesehatan Jatim yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu ia menilai penting untuk merumuskan segala perencanaan dengan sistematis, terarah, terpadu, efektif, efisien dan tanggap terhadap perubahan.
"Musrenbang ini menjadi wadah yang tepat untuk menggali seluruh masukan dan saran dari semua stakeholder guna menentukan prioritas pembangunan di RSUD Dr. Soetomo," terang Adhy.
Adhy meminta RSUD dr Soetomo untuk bisa menyerap semua masukan, saran, usulan dan penganggaran unit-unit di bawah Soetomo. "Selain itu juga tentu memperhatikan masukan dari mitra-mitra lain yang menjadi partnership kita," jelasnya.
Dalam menyusun perencanaan pembangunan, penganggarannya harus disusun dengan sangat detail. Belanja wajib langsung diwujudkan dengan pelayanan masyarakat. Tujuannya agar pelayanan kesehatan yang diberikan RSUD Dr. Soetomo semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Apa yang diberikan RSUD Dr. Soetomo ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," tegas Adhy.
Adhy mengungkapkan dalam rancangan akhir rencana kerja pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2025, RSUD Dr. Soetomo berperan dalam isu strategis terkait pemenuhan kebutuhan layanan dasar. RSUD Dr. Soetomo juga termasuk dalam program prioritas pembangunan ketiga khususnya perluasan dan penguatan fasilitas kesehatan, rumah sakit umum dan rumah sakit umum daerah rujukan di 7 rumah sakit.
"Alhamdulillah kita lihat RSUD dr Soetomo sudah melakukan langkah-langkah terobosan terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, menata kembali, kemudian juga ada efisiensi, kalau semua dilakukan dengan manajemen yang bagus dan juga didukung oleh digitalisasi maka insyaallah kita menjadi lebih efesien lagi," katanya.
Dalam rangka mewujudkan komitmen sebagai rumah sakit rujukan nasional yang memiliki layanan unggulan serta pengampu layanan prioritas Kemenkes predikat paripurna, RSUD Dr. Soetomo juga tengah mengembangkan layanan privat sebagai revenue center. Tentunya tetap dengan mengedepankan mutu pelayanan terbaik yang tidak kalah dengan kualitas pelayanan kesehatan di luar negeri.
"Ke depan kita ingin ada layanan internasional yang sudah berjalan sekarang itu bisa bertambah, supaya masyarakat yang sering berobat keluar negeri beralih berobat RSUD Dr. Soetomo," ucapnya.
Di sisi lain berlakunya undang- undang nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah mulai 1 januari 2025 mendatang berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Timur. Hal ini disebabkan hasil penerimaan pbbkb dibagihasilkan sebesar 70% kepada kabupaten/kota dan 30% untuk provinsi.
"Ini berpotensi pada PAD kita, mengalami penurunan sekitar 4,1 trilyun rupiah," ungkapnya.
Di akhir ia berharap musrenbang RSUD Dr. Soetomo ini dapat menghasilkan prioritas rencana program dan kegiatan RSUD Dr. Soetomo tahun 2025. Selain itu juga diintegrasikan dengan prioritas pembangunan pada RKPD Provinsi Jawa Timur tahun 2025.
"Semua adalah penting, semua unit di RSUD Dr. Soetomo adalah penting, semua sama tidak ada yang menonjol, sehingga alokasi dan prioritas harus diperhitungkan tapi bagaimana supportingnya bisa berkurang tapi pelayanan kepada masyarakat budgetnya bisa bertambah," pesannya.
Di sisi lain Direktur RSUD dr. Soetomo Prof. Cita Rosita Sigit Prakoeswa menyampaikan Musrenbang RSUD dr Soetomo tahun 2025 ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi rencana program kegiatan di RSUD yang dipimpinnya. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman terhadap peningkatan layanan publik dan kepuasan masyarakat.
"Hasil yang diharapkan dari musrenbang 2025 ini adalah terwujudnya perencanaan program dan kegiatan RSUD dr Soetomo yang telah mengakomodir seluruh aspirasi dari unit-unit kerja sehingga sinkron dan representasi tapi tentu ada prioritisasi di dalamnya," kata Prof. Cita.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR Prof. Budi Santoso menyampaikan bahwa RSUD Dr. Soetomo berkontribusi banyak terhadap naiknya peringkat UNAIR dan Fakultas Kedokteran UNAIR di tingkat dunia. Menurutnya hal ini didukung banyaknya penelitian yang di lakukan UNAIR dengan melibatkan RSUD Dr. Soetomo.
"Mudah-mudahan musrenbang ini menghasilkan sebuah lompatan untuk mempertahankan RSUD Dr. Soetomo tangguh, tumbuh dan terus maju," Kata Prof. Budi. (*)