KETIK, SURABAYA – Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis elektabilitas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi cukup tinggi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur tahun 2024.
Hasil survei menunjukkan jika orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu berada di urutan ketiga Calon Gubernur (Cagub) pada Pilkada Jatim tahun 2024.
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, sekarang ini dia tidak ingin memikirkan elektabilitas hasil survei ataupun soal Pilgub tahun 2024. Juga, terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya. Saat ini, dia lebih fokus bekerja untuk melayani warga Kota Pahlawan.
"Saya ini tidak mikir ke Pilgub! Tahun 2024 untuk Pilkada Surabaya gak mikir yoan (juga tidak memikirkan itu). Karena apa? saya sudah mewakafkan, sudah berjanji kehadiran saya untuk orang Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Lantai 6 Graha Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Selasa (28/6/2022).
Bahkan sebelum maju dalam kontestasi Pilkada Surabaya tahun 2020 lalu, dia mengaku meminta izin terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya. Lantas, kedua orang tua, terutama Umi-nya pun memberikan izin kepada Eri Cahyadi untuk menjadi Wali Kota Surabaya.
"Ketika saya menjadi wali kota, saya meminta izin Umi saya. Umi hanya bilang, kamu (Eri Cahyadi) lakukan terbaik untuk warga Kota Surabaya," ungkap dia.
Menurut dia, hal yang terbaik diamanatkan kedua orang tuanya adalah bagaimana mengentas kemiskinan di Surabaya. Juga, berupaya agar warga Surabaya yang menganggur bisa mendapatkan pekerjaan.
"Yang miskin bisa berubah, yang nganggur bisa punya kerja. Dan itulah yang saya janjikan ke Umi, sehingga nanti itu bisa menerangi makam Umi dan Abah kalau meninggal," kata Wali Kota Eri Cahyadi menirukan pesan Umiknya.
Oleh sebabnya, wali kota yang lekat disapa Cak Eri itu kembali menegaskan, sekarang ini dia tak ingin memikirkan hasil lembaga survei atau Pilgub Jatim 2024. Bagi dia, yang lebih penting sekarang adalah bekerja untuk mengentas kemiskinan, gizi buruk dan pengangguran di Surabaya. "Itu yang saya pikirkan, karena itu bagi saja janji kepada Umi dan Gusti Allah," tegasnya.
Apalagi menurutnya, siapa saja yang akan menjadi Presiden RI, Gubernur Jatim atau Wali Kota Surabaya tahun 2024, sudah digariskan oleh Tuhan. Makanya, yang lebih utama sekarang adalah bekerja untuk bisa bermanfaat bagi warga Surabaya.
"Jadi sak iki ngelakoni (sekarang ini melakukan) bagaimana kita bermanfaat buat umat. Insyaallah saya mencintai orang Surabaya, utangku akeh nang warga Suroboyo (utang saya masih banyak ke warga Surabaya)," tandasnya. (*)