KETIK, SURABAYA – Artificial intelligence saat ini, telah menjadi salah satu bidang yang semakin berkembang dan menarik perhatian orang.
Seperti yang dilakukan Mahasiswi Universitas Ciputra (UC) Surabaya dari Fakultas Informatika menciptakan sistem AI yang mampu mengenali asal daerah dari motif batik.
Michelle Alexandra Dinata (22), Mahasiswi Informatika UC menjelaskan Ia melihat bahwa masyarakat mengetahui batik namun jarang ada yang tahu mengenai asal dari motif batik yang digunakannya.
"Karya ini berawal dari aku ndak tahu batik ini berasal dari mana, ketika mencoba lewat Google itu susah dapat validasinya," ujarnya pada Jumat (22/9/2023).
Michelle menjelaskan data AI ini berupa foto atau informasi yang sudah tervalidasi oleh internet, lalu dicocokkan dengan sistem miliknya.
"Di pencarian saya, di Nusantara ada 5.800 motif batik. Kalau di aplikasi saya ada 15 kelas motif batik," ujarnya.
Untuk 15 kelas ini, kurang lebih dibutuhkan ada 9 ribu gambar. Semakin banyak variasi yang dipelajari model maka semakin pintar untuk sistem AI.
"Ada yang dari Kalimantan, Papua, Cirebon, Bali Polen, Bali Barong, Aceh, Betawi, Kulon Progo, kita fokus ke kotanya dulu," ujar Michelle.
(Kiri) Dosen Informatika saat meninjau sistem AI milik Michelle untuk melihat sistem asal daerah batik. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Michelle menceritakan kesulitan membuat aplikasi ini karena harus mengembangin model yang bisa digunakan dengan valid, selain itu sulitnya melatih model dan data itu karena batik memiliki banyak jenis.
"Kesulitan data set itu pasti, ngelatih modelnya karena kita harus mengatur parameter tertentu agar si modelnya itu optimal agar tidak terlalu under fitting," ujarnya.
Dijelaskan juga oleh Evan Tanuwijaya, S.Kom., M.Kom Dosen Informatika UC bahwa karya Michelle ini masih berupa prototipe. Mengenai proses pembuatan aplikasi ini pertama mencari gambar batik atau foto patern batik.
Lalu menggunakan metode deep learning AI dan melatih sistem untuk mengenali motif atau corak dalam setiap batik.
"Kemudian dihasilkan sebuah model yang bisa dipakai untuk foto lalu hasilnya keluar, mau lihat, bahwa model ini mampu akurasi asal daerah," paparnya.
Untuk sistem AI ini akurasi prediksi asal motif batik, prototype ini sampai saat ini akurasi mencapai 80 persen.
"Untuk saat ini website ini bisa membaca asalnya saja, karena memanf target projek ini adalah asal dari batik tersebut," pungkasnya. (*)