KETIK, SURABAYA – Surabaya Friendship Club (SFC) terus menjalin silaturahmi antara anggota dengan menggelar buka bersama. Acaranya dikemas dalam Talkshow, bertajuk "Fast and Fortune" mengenai bisnis 2023 dan Kota Surabaya di masa depan. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Suara Surabaya, Jumat (14/4/2023).
Beberapa narasumber yang hadir yaitu Doddy Hartono perwakilan dari Radio SS, Arie Rukmantara Chief of Java Field Office UNICEF dan beberapa narasumber lainnya.
Dijelaskan oleh Dendy Sean sebagai ketua SFC bahwa kegiatan buka bersama ini sebagai silaturahmi yang dilakukan terus menerus agar hubungan semakin rekat.
"Silaturahmi, kebersamaan, keakraban, kita beragam suku bangsa beragam agama dan kita semuanya jadi satu untuk Indonesia," ujarnya pada Ketik.co.id Jumat (14/4/2023).
Dendy juga membeberkan bahwa kegiatan ini sebagai toleransi antar anggota agar kebersamaan ini untuk saling menghargai dari agama satu sama lain.
"Meskipun saya bukan muslim, saya tahu berbuka (bersama) itu membukakan mendapat pahala yang lebih besar kita hampir rutin untuk acara seperti ini," terangnya.
Mengenai SFC sudah berdiri sejak 2017, club ini adalah kolaborasi dalam berbagai hal yaitu bank, media, kontraktor dan arsitek.
"Kita kurang lebih 5 tahunan dan kita akrab. Tidak boleh membicarakan tentang SARA politik agar kita bisa sama-sama mencapai tujuannya," jelas Dendy.
Mengenai kegiatan SFC kali ini mengundang beberapa narasumber untuk saling bertukar pikiran mengenai bisnis hingga perkembangan Kota Surabaya di masa depan.
"Akhirnya kita jadi tahu, Surabaya dianggap penting yang akan dikenal untuk dunia. Kita sharing-sharing jadi ngerti," ucap Dendy.
Buka Bersama dan Talkshow SFC Jumat 14/4/2023. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Mengenai perkembangan Surabaya ke depan, Arie Rukmantara membeberkan tentang Kota Surabaya yang akan menjadi Kota Layak Anak Dunia bahwa tujuan ini apakah keinginan perorangan atau seluruh masyarakat Kota Pahlawan.
"Jadi kalau hanya wali kotanya saja, pemerintah kotanya saja, hanya DPRD-nya saja, kemungkinan nanti secepat yang kita inginkan," tutur Arie.
UNICEF terus meninjau apakah Kota Surabaya sudah layak bergabung ke Child Friendly Cities Initiative (CFCI). Selain itu akan terus menyepakati proses hingga Surabaya terlebih dahulu mendapatkan predikat Kota Layak Anak (KLA) di posisi pertama.
"Kita harapkan Surabaya masuk ke KLA di atas supaya lebih mudah untuk ke CFCI-nya, itu proses yang kita inginkan," harap Arie. (*)