KETIK, JAKARTA – Vladimir Putin dan Kim Jong Un telah menandatangani perjanjian yang menyatakan bahwa Rusia dan Korea Utara akan saling membantu jika terjadi "agresi" terhadap salah satu negara.
Presiden Rusia tersebut membuat pengumuman itu setelah melakukan pembicaraan dengan Kim saat mengunjungi Pyongyang, yang merupakan lawatan pertamanya sejak tahun 2000 silam.
Putin dan Kim menandatangani “perjanjian kemitraan komprehensif”. Di dalamnya terdapat klausul berisi persetujuan untuk memberikan “bantuan timbal balik jika terjadi agresi” terhadap salah satu negara, kata Putin. Dia tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan agresi.
Kesepakatan pertahanan itu, menurut sejumlah analis, bisa mendorong Moskow membantu Pyongyang dalam konflik di Semenanjung Korea di masa depan.
Chad O’Carroll, pakar Korea Utara dari NK News, mengatakan di X (sebelumnya bernama Twitter), bahwa perjanjian tersebut dapat membuka pintu bagi kerja sama terkait konflik, termasuk kemungkinan tentara Korea Utara membantu Rusia di Ukraina.
Putin dalam beberapa bulan terakhir menghadapi kesulitan di medan perang di Ukraina, terutama karena jumlah senjata berkurang.
Pada pertemuan tatap muka terakhir antara Kim dan Putin di Rusia pada bulan September, keduanya membahas kerja sama militer dan dicurigai meneken kesepakatan senjata. Sejak itu, semakin banyak bukti bahwa Rusia telah mengerahkan rudal Korea Utara di Ukraina. (*)