KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengenang sang guru bangsa, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sosok Gus Dur bagi Khofifah memiliki tempat khusus karena Presiden Ke-14 RI tersebut membimbing Khofifah mulai masa muda hingga sukses menjadi pejabat negara.
Khofifah memang memiliki kedekatan erat dengan Gus Dur. Khofifah digandeng Gus Dur mulai dari aktivis, menjadi legislator Senayan, hingga dipercaya oleh Gus Dur untuk menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
Setelah itu, nama Khofifah mulai melejit di kalangan tokoh-tokoh nasional. Sebagai aktivis dan tokoh muda dari kalangan perempuan, Khofifah aktif tampil dan bersuara.
Hingga sekarang Khofifah menjadi Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur. Rencananya, ia akan melanjutkan ke periode kedua, 2024-2029.
Hari ini, Sabtu (30/12/2023) bertepatan dengan wafatnya Gus Dur. 14 tahun lalu, tepatnya 30 Desember 2009, Gus Dur wafat dan dimakamkan di Tebuireng Jombang.
Ada momen unik dan kenang-kenangan dari Gus Dur yang hingga saat ini disimpan bahkan rutin dipakai oleh Khofifah dalam acara-acara penting.
Khofifah (kerudung pink) saat foto bersama di acara resepsi pernikahan Putra HM Arum Sabil. (Foto: Kiagus Firdaus/Ketik.co.id)
Saat menghadiri resepsi pernikahan putera dari HM Arum Sabil (Ketua Kwarda Jawa Timur) di Surabaya beberapa bulan yang lalu, Khofifah sempat bertemu dan bertegur sapa dengan CEO Ketik.co.id Kiagus Firdaus.
Dalam kesempatan yang sama di momen pernikahan Putra Arum Sabil, CEO ketik dalam satu meja dengan Khofifah sempat diskusi dan bertanya.
"Wah tas yang ibuk pakai spesial dan unik, dari UMKM mana Bu, soalnya kita tahu Bu Gub sering menggunakan produk lokal UMKM Jatim," tanya Kia.
Terang saja Khofifah langsung menimbali dan menjawab bahwa tas mungil berwarna coklat yang ia kenakan saat itu adalah tas spesial pemberian Gus Dur.
"Tas ini adalah pemberian langsung dari Gus Dur. Saya jaga sekali tas ini. Hanya saya pakai di acara-acada tertentu," ucap Khofifah sembari menunjukkan tasnya.
Khofifah mengaku sangat bangga bisa belajar dan berguru langsung kepada Gus Dur. Banyak kenangan dan pelajaran yang ia petik selama mendampingi dan mengawal Gus Dur.
Khofifah pernah menjadi juru ketik Gus Dur yang selalu diajak ke mana-mana. Bahkan di forum penting bersama pejabat tinggi negara yang tidak ada satupun staf di dalam forum tersebut, Khofifah bisa masuk karena diajak langsung oleh Gus Dur.
"Jadi kalau ada pertemuan tokoh-tokoh nasional itu tidak boleh bawa staf. Tapi Gus Dur butuh, jadi saya mengawal Gus Dur, kebetulan saya yang bisa ngetik, saya bawa laptop tahun 1999 itu," kata Khofifah.
"Jadi saat itu ada Gus Dur, Bu Mega, Pak Amien Rais, Pak Akbar Tanjung. Tidak boleh ada yang bawa staf, saya boleh masuk karena saya sebagai juru ketik," imbuhnya.
Khofifah mengatakan bahwa petuah dan ajaran Gus Dur tentang toleransi dalam pluralitas masih melekat erat hingga saat ini.
"Gus Dur bukan hanya milik NU saja tapi milik seluruh anak bangsa bahkan dunia. Al-Fatihah untuk Almarhum Gus Dur," pungkas Khofifah. (*)