KETIK, SURABAYA – Pemerintah menyalurkan dana abadi pendidikan untuk Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Anggarannya cukup besar, mencapai Rp 1,2 triliun lebih. Pencarian dana abadi ini dibagi dalam tiga gelombang.
Sesuai dengan namanya, anggaran dana abadi tersebut disalurkan ke kampus negeri yang sudah berstatus PTNBH. Penyalurannya dibagi dalam tiga gelombang. Pada periode 2 Juni sampai 31 Desember 2022 disalurkan Rp 445 miliar. Kemudian pada 1 Januari sampai 31 Desember 2023 disalurkan kembali sebanyak Rp 350 miliar. Terakhir pada 1 Januari sampai 31 Desember 2024 disalurkan sejumlah Rp 500 miliar.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, dana abadi PTNBH tersebut merupakan lanjutan dari Merdeka Belajar episode keenam, yaitu transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi. tujuannya untuk memiliki SDM yang berdaya saing global.
’’Kemendikbudristek bersama LPDP menyediakan alokasi pendanaan dari dana abadi perguruan tinggi untuk menunjang PTNBH menjadi perguruan tinggi kelas dunia,’’ tuturnya di Jakarta Senin (27/6).
Nadiem mengatakan Kemendikbudristek bersama LPDP menjalankan pemadanan terhadap peningkatan dana abadi. Baik berupa dana pokoknya, maupun nilai investasi yang berhasil digalang.
Dalam kesempatan itu diumumkan sejumlah PTNBH yang berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan. Diantaranya adalah Universitas Indonesia (UI) mendapatkan dua penghargaan sekaligus. Yaitu penghargaan keunggulan Indikator Kinerja Utama (IKU) 6 dan penghargaan IKUT top 10 persen Liga PTNBH.
Rektor UI Ari Kuncoro mengatakan capaian mereka dalam pemeringkatan global QS World University Ranking dan Times Higher Education World University Ranking, adalah indikator dari sebuah kerja keras.
’’UI terus berkomitmen meningkatkan reputasi akademik dan riset secara global,’’ jelasnya.
Upaya itu dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dosen, infrastruktur, riset, dan akademik. Kemudian pelaksanaan pembelajaran daring yang bertaraf internasional serta kualitas publikasi. Tahun ini proposal UI mengusung tema penguatan kapasitas sumber daya UI untuk meningkatkan reputasi global.
Upaya penguatan itu melalui program mobilitas internasional dosen, peneliti, dan mahasiswa. Serta penguatan kolaborasi internasional untuk menelurkan publikasi internasional. Hilmi Setiawan. (*)