KETIK, JEMBER – Sebanyak jemaah umroh asal Jember beramai-ramai mendatangi kantor polisi untuk melaporkan agen travel perjalanan umroh PT Z, Jumat (3/11/2023) siang.
Mereka melaporkan agen travel tersebut atas dugaan penelantaran jemaah selama beribadah di tanah suci, Arab Saudi.
Sebelumnya, pada Rabu (1/11/2023) kemarin, sudah ada 6 korban yang melapor ke Polres Jember dengan tuduhan yang sama.
“Saat ini ada pelaporan lagi sebanyak 40 orang mengadukan dengan kasus yang sama ditelantarkan oleh travel,” ujar KPO Satreskrim Polres Jember, Ipda Dwi Subagiyo.
Salah satu korban, Muhammad Eko merasa dirugikan secara materil dan non materil. Ia sudah membayar Rp 35,9 juta kepada travel untuk biaya paket umroh.
“Janjinya mereka, di Mekkah dijamin mendapatkan fasilitas bagus, tapi kenyataannya terlantar,” jelas Eko.
Dia kesal dengan pelayanan travel perjalanan religi yang serampangan. “Kita diinapkan di hotel abal-abal. Makan juga numpang ke jamaah umroh lain, semacam diselundupkan,” aku Eko.
Tidak berhenti disitu, ia harus mengeluarkan biaya lebih untuk kepulangannya bersama istri dan neneknya ke tanah air. “Tiket saya beli 10 juta, total 31 juta 600 ribu untuk tiga orang,” ulasnya.
Dari 101 jamaah umroh yang diberangkatkan, hanya 16 orang yang ikut kepulangan dari travel. Sedangkan sisanya pulang dengan biaya sendiri.
Ia berharap ada pertanggungjawaban dari travel perjalanan umroh. “Setidaknya membantu biaya tiket kepulangan dan pelayanan yang tidak sesuai,” ungkap Eko.
Sementara IPDA Dwi kembali menegaskan bahwa para jamaah harus konsisten jika ingin melaporkan agen dan travel. “Kalau memang sudah dilaporkan, jangan cabut. Nanti kita proses hukum,” tegas Dwi.(*)
