KETIK, SURABAYA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim mulai memetakan tempat pemungutan suara (TPS) rawan di Pilkada 2024. Ada 7 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 16 indikator yang banyak terjadi, serta 2 indikator potensi TPS rawan.
"Pemetaan kerawanan yang telah kami lakukan dalam lima hari mulai 10 sampai 15 November 2024, dari sana ada 8 variabel dan 26 indikator, diambil dari sedikitnya 8.494 kelurahan/desa di 38 Kabupaten/Kota yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya," ucap Anggota Bawaslu Provinsi Jatim, Dwi Endah Prasetyowati, Jumat, 22 November 2024.
Beberapa indikator potensi kerawanan TPS mulai dari penggunaan hak
pilih seperti tidak memenuhi syarat, penyelenggara pemilihan di luar domisili hingga sistem noken tidak sesuai.
"Selain itu masalah keamanan di mana memiliki riwayat kekerasan, intimidasi dan penolakan penyelengaraan pemungutan suara," terang Endah.
Selain itu, politik uang, politisasi sara hingga netralitas penyelenggara pemilihan, ASN dan Polri menjadi salah satu perhatian Bawaslu Jatim.
"Masalah logistik, lokasi TPS dan jaringan internet menjadi salah satu yang kami harus waspadai masuk dalam pemetaan TPS rawan," terang Endah.
Dengan pemetaan ini, Endah berharap jalannya Pilkada 2024 ini berjalan lancar. "Kami harus mewaspadai agar tidak terjadi dalam Pilkada sertak 2024," terangnya. (*)