KETIK, BATU – Lima hari menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan kambing kurban di Kota Batu, Jawa Timur masih sepi pembeli. Kabul, salah satu pedagang kambing kurban di jalan Sultan Agung Kota Batu mengeluhkan kondisi tersebut.
Menurut pria yang sudah berjualan kambing sejak 40 tahun lalu itu, ia bisa menjual 105 ekor kambing pada Idul Adha tahun lalu. Sementara tahun ini, ia pesimistis bisa menjual kambing dengan jumlah yang sama.
"Sekarang saja baru terjual 45 ekor dari 136 ekor stok kambing saya. Tahun ini termasuk sepi nggak seperti tahun kemarin," jelasnya, Kamis (13/6/2024).
Kabul tidak mengetahui secara pasti penyebab sepinya penjualan kambing kurban tahun ini. Padahal menurutnya, jumlah pedagang kambing musiman juga tetap seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau saya tiap hari memang jualan kambing, tapi di rumah. Kalau di Jalan Sultan Agung ini kan saya cuma pas hari raya kurban," tambah warga Kelurahan Temas Kecamatan Batu itu.
Untuk harga kambing, kata Kabul bervariasi tergantung ukuran. Ia membanderol paling murah Rp 3juta untuk jenis kambing Jawa.
Sedangkan yang paling mahal Rp12 juta adalah kambing silangan Etawa. Kabul mendatangkan kambing kurban tersebut dari Kabupaten Blitar.
"Target saya tahun ini bisa menjual 150 ekor. Karena tahun lalu bisa mencapai 105 ekor dengan keuntungan sekitar Rp15 juta sampai Rp20 juta," jelasnya.
Selain itu, menurut Kabul, Pemkot Batu telah melakukan pengawasan kesehatan kambing kurban. Petugas telah memeriksa satu persatu kesehatan kambing. Hal itu untuk memastikan bahwa kambing kurban layak untuk disembelih.
"Kemarin Pak Pj Wali Kota datang langsung bersama Dinas Pertanian dan Pangan untuk mengecek kesehatan hewan. Beliau memberikan vitamin untuk hewan kurban," tegasnya.(*)