KETIK, SURABAYA – Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono berharap ada database menyeluruh di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang terintegrasi dari dari hulu ke hilirnya. Hal ini untuk mengatasi masalah rantai pasok, sehingga produksi bisa meningkat.
Pernyataan ini disampaikan Adhy dalam acara Pre IOG SCM Summit 2024 (Indonesia Oil & Gas Supply Chain Management) yang digelar SKK Migas. Ia menilai forum tersebut cukup baik untuk meningkatkan produksi migas yang mana ada 28 tambang Migas yang membuat Jawa Timur menjadi peringkat tiga penghasil migas terbesar nasional.
"Melalui forum ini bisa memberikan data yang kuat untuk para investor yang bergerak dalam bidang Migas. Sehingga hal ini membuat peningkatan perekonomian di Jawa Timur, dimana masalah yang selama ini menjadi kendala terkait supply chain (rantai pasok) bisa teratasi," ucap Adhy usai membuka Pre IOG SCM Summit 2024 (Indonesia Oil & Gas Supply Chain Management) di The Westin Hotel Surabaya, Senin (10/6/2025).
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono melihat langsung beberapa alat untuk mengambilan Migas, Senin (10/6/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Adhy juga mengapresiasi upaya digitalisasi yang dilakukan SKK Migas di hampir semua proses di sektor Migas. "Sehingga memudahkan dengan satu pintu terkoneksi dengan semua stekholder dan subsistem yang ada," ucapnya.
Tidak sekadar meningkatkan kualitas industri migas dari sisi ekonomi, kegiatan ini dinilai memiliki dampak global khususnya dalam negeri untuk berpartisipasi aktif meningkatkan daya saing dan membentuk efek berganda untuk perekonomian nasional salah satunya membantu pelaku UMKM berupa pembinaan dan bantuan modal kerja.
"Upaya tersebut tidak sekadar menegaskan keberadaan industri sektor migas dalam hal pengelolaan migas saja, tetapi memberi efek kepada masyarakat sehingga meningkatkan daya beli dan menurunkan angka pengangguran," tutur Adhy.
Adhy menyebut, di Jawa Timur terdapat 28 wilayah kerja minyak dan gas bumi yang statusnya 8 eksplorasi, 17 produksi dan 2 pengembangan. Hingga Maret 2024, tercatat produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 172,227 barel oil per daya dan 734,07 million metric standart cubic feed day.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat memberikan kata sambulan di forum tersebut, Senin (10/6/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
"Jawa Timur menduduki peringkat ketiga sebagai daerah penghasil migas terbesar setelah Riau dan Kalimantan Timur," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti menjelaskan, inovasi dan terobosan digitalisasi akan menaikkan produksi dan memudahkan database antara SKK migas dan KKKS dalam menyatukan peta hulu migas, minyak, gas, infrastruktur sehingga diharapkan mampu memberikan perencanaan yang baik dari sisi teknis sampai proses pengadaan dan bersinergi lebih cepat.
"Data menjadi kunci untuk pemetaan dan pengadaan sehingga terintegrasi dan tidak ada mis komunikasi," ujarnya.
Dalam prosesnya, Shinta juga menambahkan bahwa SKK migas berkerjasama dengan Kementerian ESDM tentang laporan cadangan dan sumber daya serta Kementerian Keuangan dalam sistem informasi terintegrasi melalui database.
"Semua kami lakukan agar bisa dibaca dalam satu platform dan prosesnya semakin cepat," tutupnya. (*)