KETIK, SURABAYA – Pemuda mengambil peran penting untuk menuju target Indonesia Emas 2045. Karena itu, generasi muda didorong untuk meningkatkan kolaborasi.
Spirit itu mengemuka dalam diskusi yang digelar Komunitas Pengusaha Muda Jatim dengan tajuk 'Ngobrol Bareng Bahlil Lahadalia' yang juga dihadiri oleh Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi Mattaliti dan Arditto Grahadi di Gedung Srijaya, Senin (15/1/2024).
Andi -sapaan akrab Ali Affandi- menjabarkan bahwa acara ini bertujuan untuk mengetahui keinginan anak-anak muda dan refleksi untuk kepemudaan ke depan, apa yang harus dinarasikan untuk membuat Indonesia lebih baik.
"Bukan lagi waktunya berkompetisi, tetapi sekarang sudah waktunya berkolaborasi, jadi pergerakaan anak muda dari tahun 1998 sampai tahun 1999 sampai ke tahun 2000-an membentuk komunitas politik maupun pergerakan sudah mulai terbentuk," jelasnya.
"Dan diharapkan anak muda tidak terpecah tetapi bersatu memikirkan tahun 2045 mau jadi seperti apa," imbuh Andi.
Andi menambahkan seperti ucapan Ki Hajar Dewantoro yakni 'ing ngarso sung tolodo ing madya mangun karsa, tut wuri handayani' itu benar-benar antar generasi bisa saling mengisi, bukan lagi seperti balapan antara generasi.
Acara Ngobrol Bareng Bahlil Lahadalia yang dihadiri oleh Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi Mattaliti dan Arditto Grahadi. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
"Anak muda harus sambung menyambung, tidak melupakan sejarah, berproses untuk masa depan," jelas Caleg DPR RI ini.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menambahkan peran penting generasi muda dalam membangun bangsa, seperti dilihat menurut sejarah peran pemuda Indonesia sangat berpangaruh terjadinya kemerdekaan.
Bahlil menjelaskan peran penting sumber daya manusia yaitu anak muda adalah pembentukan karakter dan daya juang.
"Ini harus dimiliki anak muda sekarang, tetapi pemerintah juga harus hadir untuk membuat langkah terobosan yang mempermudah bagi kesiapan anak muda untuk menyongsong Indonesia Emas di 2045," tuturnya.
Unsur pemerintah berperan penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan memperisapkan program investasi untuk meningkatkan lapangan pekerjaan.
"Dari Kementerian Investasi menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja yang berkualitas, karena tanpa itu kita akan kalah saing dan kami harus meningkatkan GDP," pungkas Bahlil. (*)
