KETIK, SURABAYA – Beberapa waktu lalu, sempat viral seorang guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Surabaya, karena mewajibkan murid-muridnya menggunakan topeng saat ujian matematika. Hal ini dilakukan untuk mencegah siswa mencontek saat mengerjakan soal ujian.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan jika hal tersebut adalah suatu inovasi yang sengaja diciptakan agar proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
"Iya itu adalah bentuk inovasi yang tentunya sudah menyesuaikan kondisi siswa di tiap-tiap sekolah dan dilakukan sesuai kebutuhan," kata Yusuf, Kamis 7 November 2024.
Inovasi ujian matematika dengan menggunakan topeng tersebut dilakukan oleh guru asal SDN Sememi 1 Surabaya, Intan Kusumaningrum. Atas inovasi yang dibuatnya tersebut membuat ujian matematika yang biasanya menegangkan justru menjadi lebih menyenangkan. Hal ini tentu berdampak kepada kondisi psikis para siswa yang akhirnya lebih maksimal dalam mengerjakan soal ujian.
"Intinya harus yang menyenangkan agar siswa belajarnya bisa nyaman dan aman," tambahnya.
Kadispendik Surabaya, Yusuf Masruh. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Sementara itu sang guru, Intan menuturkan saat pertama kali dirinya mewajibkan penggunaan topeng untuk ujian matematika, sontak para siswa banyak yang kaget dan tertawa. Akan tetapi berkat imbauan tersebut, berhasil membuat anak-anak untuk tidak mencontek dan bisa melatih mereka menjadi pribadi yang lebih jujur.
"Penggunaan topeng ini hanya 10 menit, dan kalau ada yang noleh-noleh mereka malah tertawa jadi tidak bisa mencontek satu sama lain," tuturnya.
Dirinya sendiri tidak menyangka video yang diunggahnya di media sosial tersebut sampai viral. Walaupun terjadi pro dan kontra, namun para wali murid mengaku tidak keberatan, bahkan banyak anak-anak yang ketagihan dengan inovasi pembelajaran tersebut.
"Para wali murid sih selama ini tidak masalah, mereka malah mendukung metode saya ini," pungkasnya.(*)