KETIK, SURABAYA – Tepat pada hari ini 14 Agustus, di peringati sebagai Hari Pramuka. Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana. Pramuka adalah kegiatan kepanduan yang bertujuan melatih generasi muda melalui ketrampilan untuk menggali potensi diri baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik.
Oleh sebab itu karena memiliki banyak manfaat kegiatan kepramukaan banyak disukai anak-anak hingga remaja. Sebagai kegiatan kepanduan Pramuka mengajarkan beragam ketrampilan menarik yang tentunya bermanfaat untuk menggali potensi diri.
Salah satunya adalah Semaphore. Semaphore adalah cara untuk mengirim dan menerima berita yang menggunakan media berupa 2 bendera. Bendera semaphore dibuat dengan ukuran 40x40 cm. Warna bendera semaphore beragam, tetapi yang paling sering digunakan adalah warna merah dan kuning.
Contoh berbagai isyarat sandi semaphore (Foto: Encyclopedia britannica)
Gerakan semaphore pramuka terdiri dari 30 formasi yang masing-masing gerakannya tersebut melambangkan huruf, angka, atau isyarat tertentu.
Semaphore sendiri ditemukan oleh Claude Chappe pada tahun 1792. Pada saat pertama kali ditemukan semaphore tidak menggunakan bendera, melainkan dua buah batang kayu yang bentuknya menyerupai tangan.
Selain semaphore, Pramuka juga mengajarkan tentang sandi morse. Sandi ini sudah ditemukan sejak tahun 1700-an oleh pelukis dan penemu asal Amerika Samuel Finley Breese Morse yang akrab dipanggil Morse. Morse lahir pada tanggal 27 April 1791.
Contoh sandi morse. (Foto: Pramukadiy.or.id)
Penemuannya ini berpengaruh besar terhadap perkembangan komunikasi jarak jauh. Selain pramuka, sandi juga digunakan dalam kegiatan militer yang membutuhkan kerahasiaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sandi morse berarti berupa titik dan garis sebagai pengganti huruf, angka dan tanda baca yang dipakai pada pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasi.
Sandi ini dapat dikatakan sebagai suatu media yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi, meskipun dilakukan dengan cara yang terbilang tradisional.
Ada juga jurit malam yang biasanya digelar saat perkemahan. Jurit malam adalah satu kegiatan Pramuka di malam hari saat Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepemimpinan, mengasah keberanian dan memecahkan masalah dalam waktu yang singkat dan juga kerja sama.
Pada saat jurit malam tiap peserta harus menutup mata dengan kain, lalu digiring oleh panitia untuk menjelajahi area kemah Persami di malam hari. Lalu berkumpul di satu titik untuk melakukan sebuah permainan yang bisa meningkatkan kekompakan dan solidaritas atau menjawab pertanyaan panitia.(*)