KETIK, YOGYAKARTA – Di luar pengunaan sumur sebagai sumber air baku yang diolah dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan para pelangga, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta kota Yogyakarta juga memanfaatkan air bersih produksi SPAM Regional Kartamantul DI Yogyakarta.
Bahkan saat ini PDAM Tirtamarta kota Yogyakarta mengklaim sebagai pengguna air bersih SPAM Regional DIY yang paling tinggi di DIY.
Direktur Bidang Tehnik PDAM kota Yogyakarta Sarjono ST, Senin (4/12/2023) menyampaikan sudah dua bulan ini besaran yang harus dibayar untuk membeli air (kulakan) ke SPAM Regional DIY rata - rata Rp 600 juta lebih perbulan.
Secara teknis suplay air yang ada di bak Bedog dan bak Gemawang saat ini menggunakan pasokan dari SPAM Regional Kartamantul. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan para pelanggan PDAM di wilayah Yogya tengah dan Yogya selatan diambilkan dari jaringan distribusi SPAM Regional DIY ini.
"Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dari bak Bedog perhari kami memakai air bersih sebanyak 5000 kubik lebih. Sementara dari bak Gemawang berkisar 4000 an kubik. Sehingga total rata-rata kami memakai 10.000 kubik perhari dari SPAM Kartamantul, " terangnya.
Ia juga mengungkapkan Perusahaan Umum Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtatama DI Yogyakarta selaku pengelola SPAM Regional DIY sempat kuwalahan mensuplay air bersih sesuai kebutuhan. Yakni saat terjadi kebocoran pada jaringan pipa belum lama ini.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah kebocoran dapat diatasi maka pasokan air kembali normal.
Nah, dengan menggunakan suplay air bersih dari SPAM Regional Kartamantul tersebut, PDAM kota Yogyakarta kemudian mematikan sumur dalam yang selama ini dipakai untuk memasok kebutuhan para pelanggan.
"Dari sekian sumur dalam yang ada, delapan titik sumur sudah kita matikan permanen. Kami lakukan pengecoran bersama Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY. Dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan air tanah," jelas Sarjono.
Minta Bantuan Pemasangan Pipa Jaringan
Sarjono menyampaikan, pihaknya saat ini juga perlu melakukan pembenahan maupun perbaikan dalam upaya memaksimalkan pemakaian air bersih produksi SPAM Regional DIY. Terkait hal tersebut PDAM kota Yogyakarta juga minta dibantu dengan adanya sejumlah perbaikan yang harus dilakukan. Terlebih lagi tingkat kebocoran air PDAM kota Yogyakarta masih cukup tinggi, yakni berkisar 29 %.
Ia kemudian memaparkan beberapa progres jaringan perpipaan yang akan dilakukan oleh PDAM kota Yogyakarta. Pada tahun 2024 misalnya, pihaknya akan melanjutkan rencana pekerjaan yang sempat tertunda sebelumnya.
Direktur teknik PDAM kota Yogyakarta Sarjono di ruangannya. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)
Yakni melakukan penggantian jaringan pipa distribusi utama dari jenis pipa asbes atau Asbestos Cement Pipe (ACP) ke High-density polyethylene (HDPE) diameter 24 Inch mulai dari lintasan (teteg) Kereta Api Tegalrejo di jalan HOS Cokroaminoto mengarah ke simpang empat Jati Kencana.
Kembali ia sampaikan, keberadaan pipa distribusi utama jenis ACP ini sudah terlalu tua umurnya dan rapuh kondisinya.
Selain itu, PDAM Tirtamarta kota Yogyakarta juga terbentur dengan belum siapnya jaringan pipa distribusi utama dari bak Gemawang ke bak Karanggayam. Jalur distribusi tersebut untuk mencukupi para pelanggan PDAM wilayah Yogya timur.
Wilayah tersebut antara lain seputaran jalan Solo, Adisucipto, Samirono baru dan sekitarnya. Namun terbentur kondisi. Sehingga PDAM kota kesulitan mengalirkan air produksi SPAM Regional DIY ke wilayah ini.
"Kebutuhan air di wilayah Yogya timur memang luar biasa. Namun kami kesulitan menyediakan air bakunya. Sehingga beberapa kasus terpaksa kami lakukan droping air dengan mobil tangki. Oleh karena itu kami berharap bantuan dari Dinas PUP ESDM DIY maupun PDAB untuk mengatasi persoalan ini," pinta Sarjono.
Dengan begitu PDAM kota Yogyakarta bisa segera mewujudkan komitmennya. Yakni memaksimalkan lagi pemakaian air bersih produksi SPAM Regional DIY.
Sekali lagi Sarjono mengharapkan adanya bantuan infrastruktur pengembangan pipa jaringan. Terutama untuk mencukupi kebutuhan 7.000 an pelanggan yang ada di wilayah Yogya timur ini.
"Mengingat posisi PDAM Tirtamarta adalah konsumen (pembeli). Kami rasa tidak pas jika kami juga disuruh membuat jaringan pipa sendiri," pungkas Sarjono Direktur Bidang Tehnik PDAM Tirtamarta kota Yogyakarta. (*)