KETIK, SURABAYA – Dalam rangkaian bulan kesehatan mental 2024, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar festival lansia di halaman gedung Rektorat, Sabtu 2 November 2024.
Pelaksanaan Festival Lansia ini bertujuan untuk memberikan ruang berekspresi kepada para orang lanjut usia, agar mereka merasa diperhatikan dan didengar kan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental mereka yang mana para lansia rentan merasa kesepian karena kondisi fisik yang melemah.
Dekan Fakultas Psikologi Unesa, Diana Rahmasari mengatakan kehidupan sosial masyarakat lansia bisa dibilang jauh berkurang dibandingkan kelompok usia lain, hal inilah yang menjadi fokus dari festival lansia.
"Di festival lansia ini kita memberikan perhatian khusus kepada bapak atau ibu lansia. Banyak kegiatan yang kami lakukan untuk mengembalikan semangat mereka," jelas Diana, Sabtu 2 November 2024.
Berbagai kegiatan menarik digelar di Festival Lansia, seperti senam bersama, pemeriksaan kesehatan, konseling dan masih banyak lagi. Tampak raut wajah bahagia dari para lansia yang datang ke event tersebut.
Kesehatan mental merupakan hal yang penting di semua kelompok usia, baik anak-anak hingga para lansia. Khusus lansia mereka sangat membutuhkan dukungan dari keluarga maupun lingkungan agar kesehatan mentalnya terjaga.
"Lansia ini kan kondisi fisik sudah menurun, perasaan terhubung dan interaksi sosial juga berkurang. Oleh sebab itu melalui Festival Lansia ini mereka akan merasa diperhatikan," tambahnya.
Para lansia terlihat bersemangat mengikuti tes kesehatan. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Sementara itu pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jawa Timur (Dinsos Jatim), Muhammad Arif Ardiansyah menuturkan hingga saat ini terdapat kurang lebih 65 juta lansia di Jatim.
Dinsos Jatim terus berupaya memberikan pelayanan dan perhatian kepada para lansia terlantar untuk menambah harapan hidup mereka.
"Untuk memberikan dukungan para lansia terlantar kami memberikan bantuan sosial khususnya makanan, khusus lembaga kesejahteraan sosial lansia," tuturnya.
Tidak lupa dirinya mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama membantu penanganan lansia terlantar di Jatim. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov Jatim, tetapi uluran tangan dari berbagai pihak juga dibutuhkan agar semakin banyak lansia yang tertolong.
"Tentu kita tidak bisa sendiri ya, perlu bantuan dari banyak pihak untuk memberdayakan para lansia di Jatim," pungkasnya.(*)