KETIK, SURABAYA – Beragam cara dilakukan agar Pesta Demokrasi 2024 berlangsung meriah namun tetap dengan perdamaian antar umat beragama maupun suku bangsa.
Untuk terus menjalin rasa persatuan dan kebhinekaan, mahasiswa Prodi Visual Communication Desain (VCD) Universitas Ciputra Surabaya membuat dan memamerkan hasil lukis dari kolaborasi antar mahasiswa. Lukisan tersebut dibuat dari ampas kopi dengan sketsa gambar persatuan.
Kepala Program Studi Visual Communication Design (VCD) Universitas Ciputra Christian Anggrianto, Ph.D., menjabarkan tema yang diambil untuk Natal saat ini adalah damai, karena perayaan ini berdekatan dengan Pesta Demokrasi Indonesia.
"Menyadari begitu banyak sikut sana sini mengenai capres, dan bagaimana mengajak pemilih pemula, kami ingin memberikan pesan damai bagaimana kebersamaan membawa pesan-pesan itu untuk Gen Z," tuturnya pada Senin, (18/12/2023).
Christian menjelaskan, pesan-pesan yang disampaikan untuk generasi muda harus menarik dan memiliki nilai estetika.
"Menyampaikan pesan-pesan berupa lukisan dari rasidu kopi, bagaimana merubah sampah menjadi emas dan juga menciptakan lukisan bertemakan persatuan dan perdamaian," tuturnya.
Proses melukis persatuan dan perdamaian dari ampas kopi. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Pengerjaan lukisan ini adalah kolaborasi dari beberapa mahasiswa berbagai semester, ini mengajarkan harus menerima perbedaan untuk menciptakan sesuatu keindahan.
Dijelaskan juga oleh Putu Wardhani Praktisi Pendidikan VCD Universitas Ciputra menjabarkan satu lukisan ini dikerjakan 10 hingga 15 orang.
"Dalam salah satu sketsa akan tampak keberagaman suku yang bersama-sama dengan harmonis," jelasnya.
Tantangannya untuk melukis dengan residu kopi ini, mahasiswa diajarkan untuk bersabar agar lukisannya memiliki gradasi warna.
Putu menjelaskan, karena residu kopi memiliki air maka dari itu menunggu air tersebut mengering, lalu selanjutnya menyapu sisa-sisa butiran-butiran kopi.
"Kalau ampas kopi harus banyak layer, sehingga itu membutuhkan waktu yang lama. Untuk 5 orang bisa 3 sampai 4 hari," jelasnya.
Selanjutnya, ditimpa dengan residu kopi yang baru agar warna memiliki perbedaan lalu ditutup dengan detailing berupa drawing pen.
"Overall mereka enjoy dan yang pasti mereka happy mengerjakan lukisan ini," ujarnya.
Lukisan sarat pesan ini akan dipamerkan di area public yaitu Corepreneur sehingga banyak mahasiswa yang adalah Gen Z bisa menikmati dan kembali diingatkan. (*)