KETIK, SIDOARJO – Jalan Cokronegoro selama ini terkenal sebagai salah satu jalan prestise di Kabupaten Sidoarjo. Lokasinya strategis di Alun-Alun, tengah Kota Sidoarjo. Posisinya juga akses utama menuju Pendopo Delta Wibawa.
Di sanalah Bupati Sidoarjo, dari zaman ke zaman, menerima tamu-tamu terhormat. Baik masyarakat luas, tokoh masyarakat, maupun orang penting dari dalam dan luar negeri.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo bahkan memoles jalan tersebut agar semakin indah. Pepohonan semakin beragam. Rindang dan sejuk. Lampu hias warna-warni menjadi Taman Cahaya nan elok di malam hari. Dinas PU Bina Marga juga telah merevitalisasi jalur pedestrian. Agar ramah, aman, dan nyaman bagi pejalan kaki.
Namun, saat terjadi unjuk rasa pada Rabu pagi (20/12/2023), Jalan Cokronegoro berubah menjadi tempat sampah. Macam-macam kotoran ditumpahkan. Hamparan sampah menutup dua jalur akses kendaraan. Memprihatinkan.
Istri Bupati Sidoarjo Sa'adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) tidak rela melihat jalan yang bersih dan asri itu dikotori. Dia sedih. Kesal. Prihatin. Mengapa ada yang sampai tega dan seenaknya mengotori jalan dengan menumpahkan sampah seenaknya.
Lewat akun Instagramnya, Ning Sasha, mengungkapkan kekesalannya. Dia datang dan melihat langsung kondisi Jalan Cokronegoro setelah ditinggalkan pengunjuk rasa. Kotor bukan main.
”Sampean nggak malu ya buang-buang sampah di sini. Habis itu sudah enak ditinggal. Maunya aspirasi diterima, tapi sampahnya tidak diurus,” kata Ning Sasha.
Ning Sasha lalu membawa sapu dan cikrak. Ikut menyapu sampah dari jalanan bersama pekerja kebersihan dan emak-emak. Ada pula pekerja kebersihan yang turun tangan dengan cekatan. Mereka menaikkan lagi sampah dan mengangkutnya ke truk.
”Ayo ibu-ibu kita bersihkan ibu," ajak Ning Sasha kepada ibu-ibu yang berada di depan Pendopo Sidoarjo.
Serentak emak-emak yang siang itu berada di sekitar Pendopo Delta Wibawa mengikuti langkah Ning Sasha bersih-bersih. Ada yang menyapu di luar gerbang pendapa. Di jalan, di trotoar, di sekitar taman. Sebagian menyisir sampah yang sampai masuk ke dalam gerbang.
Petugas menyiramkan air tangki demi membersihkan Jalan Cokronegoro dari tumpukan sampah yang dibuang pengunjuk rasa pada Rabu (20/12/2024). (Foto: Istimewa)
Setelah sampah bersih, aspal disiram air dari truk tangki. Sampai benar-benar bersih dan tidak berbau. Barulah Ning Sasha dan emak-emak terlihat lega.
Setelah ini, Ning Sasha mengajak dan berharap para petugas kebersihan yang benar-benar petugas kebersihan untuk menjaga integritas sebagai orang-orang yang peduli kepada kebersihan lingkungan. Jangan sampai memberikan contoh membuang sampah dengan cara yang tidak pantas ditiru. (*)