KETIK, SURABAYA – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya berkumpul dalam seminar yang dihelat oleh Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia.
Seminar Energi bertajuk Surabaya Youth Collaboration Energy Forum (SYCEF) ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Mereka mendiskusikan tema sentral terkait energi yaitu Surabaya's efficient energy in over coming pollution.
"Kami anak muda Indonesia, khususnya pemuda-pemudi Surabaya yang hadir disini bukan hanya dari DEM, namun juga dari aktivis organisasi mahasiswa lainnya seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Cipayung group," kata Febrian Satria Hidayat, Ketua DEM Surabaya pada Minggu (30/10/2023).
Sesuai namanya, DEM berfokus pada kajian dan pembahasan seputar kemandirian dan kedaulatan energi negeri yang dimotori oleh anak-anak muda dari seluruh penjuru nusantara.
Febrian menjabarkan organisasi DEM berdiri sejak 2019. Ada 23 DEM saat ini tersebar di kampus-kampus mulai dari Aceh hingga Papua.
"Mimpi kami sederhana, anak muda Indonesia ke depan tidak gagap pengetahuan energi, pembahasan energi bukan hanya didominasi pejabat publik, legislatif ataupun eksekutif. Tapi di kelas-kelas, di kafe dan warung-warung kopi sekali pun pemuda Indonesia bisa santai dan gayeng membahas energi. Terutama bagaimana Indonesia kedepan bisa mandiri dan berdaulat energi," jelas Febrian.
Dijelaskan oleh Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Daniel M. Rosyied menerangkan bila konsumsi energi perkapita warga Surabaya rata-rata 2 KL/orang/tahun. Sementara kondisi angkutan publik hidup segan mati tak mau.
Kohesivitas sosial warga kota merenggang. Mobilitas publik lebih tergantung pada kendaraan pribadi.
Akibatnya warga cenderung mengalami physical inactivity. Minim aktifitas fisik seperti berjalan atau bersepeda.
"Surabaya perlu serius mengadopsi teknologi konvivial digerakkan dengan energi baru terbarukan (EBT), memandirikan, mendorong kreatifitas dan memanusiakan," ujar Daniel
Mengenai narasumber yang hadir yaitu Ugan Gandar Pemerhati Energi Nasional, Arie Gumilar selaku Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Ahad Rahedi selaku Area Manager CommRell & CSR Jatim Balinus PT Pertamina Patra Niaga.
Acara yang mendapat dukungan penuh dari FSPPB dan PT Pertamina Patra Niaga tersebut berlangsung lancar dan khidmat. Para peserta nampak berinteraksi aktif dan antusias mengikuti jalannya seminar. (*)