KETIK, SURABAYA – Di Debat Kedua Pilgub Jawa Timur pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Gus Hans mengungkapkan janji untuk terus mendekat kepada masyarakat, karena itu mereka tidak ingin hanya berdiam di kantor Gubernur maupun Grahadi yang merupakan rumah dinas Gubernur. Namun, di setiap Bakorwil di wilayah Jawa Timur.
"Insya Allah kami bukan hanya berkantor di Grahadi, tapi kita akan berkantor di Bakorwil-bakorwil untuk mendekatkan diri kami dengan masyarakat semuanya," jelas Gus Hans pada Minggu 3 Oktober 2024.
Menurut Gus Hans, esensi dari birokrasi adalah melayani masyarakat, bukan menyulitkan masyarakat. Maka dari itu Gus Hans tegas menyebut jika terpilih maka akan mengubah birokrasi lebih resik.
"Esensi kita melayani masyarakat, jangan sampai masyarakat kesulitan karena adanya birorakrasi, tetapi justru harus memudahkan layanan kepada masyarakat. Insya Allah kita memiliki jiwa yang resik, resik dan resik," tegas Gus Hans.
Selain itu, Risma-Gus Hans menggunakan teknologi terkini untuk setiap desa-desa yang bisa diakses langsung seperti pendaftaran anak sekolah, keluhan penyakit, keluhan terhadap pelayanan publik yang bisa diakses mulai dari desa, pemkab hingga pemprov.
"Makanya yang kami lakukan adalah menggunakan teknologi informasi maka kita bisa menjamin kapan akan selesai perijinan, Berapa biayanya itu dapat dibantu oleh masyarakat. demikian pula bagaimana tentang pengelolaan keuangan yang harus transparan dan masyarakat harus terlibat penyusun anggaran tersebut, karena itu komunikasi yang aktif di masyarakat akan kami lakukan," terang Risma.
Pasangan yang diusung PDIP itu mempunyai visi Jawa Timur yang resik demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur kepribadian serta berkeadaban.
"Pada tema kali ini kami akan membahas soal tentang program resik yaitu birokrasi pemerintahan yang mengelola dengan tata kelola yang akuntabel, transparan, dan partisipasi. Layanan ini kami berikan lebih dekat kepada masyarakat Jawa Timur yang sangat luas dan banyak terdiri dari beberapa daerah karena itu layanan ini harus bisa dikatakan sampai di tingkat kelurahan, kecamatan dan daerah," ujar Mantan Wali Kota Surabaya ini. (*)