KETIK, JAKARTA – Mungkin belum banyak orang yang tahu jika saat ini banyak obat palsu yang beredar di pasaran. Hal ini tentu menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Hal ini lantaran obat palsu tidak memiliki bahan aktif yang sesuai untuk mengobati suatu penyakit.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), obat palsu dikategorikan sebagai Counterfeit Medicine dan masuk dalam kelompok produk medis Substandard, Spurious, Falsely labelled, Falsified and Counterfeit (SSFFC) Medical Product.
WHO mendefinisikan obat palsu sebagai obat-obatan yang sengaja dipalsukan, baik identitas maupun sumbernya. Sedangkan di Indonesia pemahaman terkait bahaya obat palsu masih belum optimal.
Padahal obat palsu dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius karena dalam produksinya tidak memiliki standart medis yang sesuai aturan. Dilansir dari beragam sumber berikut ini beberapa efek yang bisa ditimbulkan oleh obat palsu:
1.Efektivitas Pengobatan Menurun
Obat palsu mungkin tidak mengandung bahan aktif yang dibutuhkan untuk mengobati penyakit, sehingga penyakit tidak tertangani dengan baik.
2.Reaksi Alergi dan Efek Samping
Kandungan yang tidak sesuai atau bahan kimia berbahaya dalam obat palsu dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping yang serius.
3.Keracunan
Beberapa obat palsu mengandung bahan beracun yang bisa menyebabkan keracunan dan kerusakan organ.
4. Resistensi Obat
Konsumsi obat palsu yang tidak efektif dapat memicu resistensi terhadap obat-obatan tertentu, hal ini membuat penyakit semakin sulit diobati.
5. Kematian
Selain menyebabkan resiko kesehatan serius, dalam kasus terberatnya obat palsu dapat menyebabkan kematian terutama jika obat tersebut digunakan untuk mengobati penyakit serius seperti infeksi bakteri atau penyakit kronis.(*)