KETIK, SURABAYA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyelenggarakan kunjungan ke Insitute Francais Indonesia (IFI) yang berada di Surabaya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 8 dan 9 September 2023. Hari pertama menyelenggarakan Webinar yang menghadirkan dua pemateri yaitu Ketua PPI New Zealand dan salah satu peserta IISMA Awardees dari University of Pecs Hungary.
Webinar ini berhasil menarik audience kurang lebih hadir 250 mahasiswa dengan sesi tanya jawab yang aktif.
Pada hari kedua tepatnya tanggal 9 September 2023, melakukan kunjungan ke Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya yang bertepatan dengan open house. Ada tiga acara di sana, yaitu kelas perkenalan Bahasa Prancis, Seminar Budaya Prancis dan Sharing Session Alumni Prancis.
Dijelaskan oleh Stefanny Imelda Cristy dan Putri Reyna sebagai Perwakilan Kementerian Hubungan Luar Negeri BEM Unair, tujuan kunjungan ke IFI Surabaya untuk saling bertukar informasi mengenai beasiswa dan study exchange di Prancis.
"Tujuannya untuk menambah insight baru bagi mahasiswa terutama yang tertarik exchange di luar negeri, sekaligus tambahan info untuk beasiswa-beasiswa dan pengalaman hidup di sana," ujarnya pada Ketik.co.id, media nasional yang berkantor di Surabaya, Selasa (12/9/2023).
BEM Unair. (Foto: dok. BEM Unair)
Dijelaskan juga oleh Reyna, banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan study exchange seperti IPK yang tinggi, test TOEFL/IELTS, membuat visa dan lain-lain. Tetapi banyak melupakan hal-hal kecil yang sebenarnya memiliki pengaruh yang besar contohnya culture shock.
"Sejujurnya saya melihat fenomena culture shock ini sebagai isu yang cukup serius, dan sampai sejauh ini saya rasa belum ada perhatian serius terkait penanganan culture shock ini. Memang culture shock ini hanyalah hal minor tetapi tanpa kita sadari, culture shock ini dapat menghambat kegiatan belajar kita di sana," ujarnya.
Reyna menambahkan oleh karena itu BEM Unair mengadakan acara ini dengan tujuan untuk mempersiapkan para mahasiswa yang memiliki keinginan untuk study exhange. Agar mereka dapat menjalani kehidupan di sana dengan lebih lancar dan kelak bisa membuat prestasi-prestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa.
Untuk kegiatan ke depan, Stefanny berharap mungkin akan ada kerja sama berbentuk seminar atau pelatihan mengenai pengenalan budaya Prancis.
"Harapannya banyak mahasiswa yang tertarik studi exchange dan mencoba beasiswa-beasiswa," harap Stefanny. (*)