KETIK, SURABAYA – Terkait penggunaan susu formula dan air susu ibu (ASI) untuk asupan nutrisi anak, banyak ibu-ibu yang berbeda pengalaman. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh kondisi medis dari masing-masing ibu dan bayi.
Seperti yang dialami oleh Lindawati, awalnya dirinya mengunakan susu formula, namun hal tersebut tidak diteruskan karena setelah mengkonsumsi susu formula bayinya mengalami sembelit.
Setelah itu dirinya pun beralih ke ASI eksklusif dikarenakan air susunya yang sudah mengalir lancar. Dengan konsumsi ASI eksklusif dirinya merasa bayinya tumbuh dengan sehat.
"Waktu dulu awal melahirkan saya coba susu formula, tapi tidak saya lanjutkan karena bayi saya sembelit. Jadi ya pakenya ASI eksklusif," jelas Linda, Rabu (7/8/2024).
Sementara itu terkait, kebijakan pemerintah yang melarang pemberian diskon dan mengiklankan susu formula, Ibu satu anak ini mengaku setuju. Lantaran tujuan dari kebijakan tersebut agar ibu mengutamakan pemberian ASI eksklusif dibandingkan susu formula.
"Saya sih mendukung ya, agar ibu-ibu tergerak untuk memberikan anaknya ASI daripada susu formula," tambahnya.
Linda Dewi berikan ASI Eksklusif karena anak sempat muntah saat minum susu formula. (Foto: Dok. Pribadi)
Hal yang sama juga dialami oleh Linda Dewi, awalnya juga dirinya pernah mencoba menggunakan susu formula untuk bayinya. Akan tetapi bayinya malah muntah, hingga akhirnya dirinya menggunakan ASI eksklusif.
Ibu asal Madiun ini kebetulan memiliki ASI yang lancar, dirinya juga rajin menyetok ASI untuk memenuhi kebutuhan di kecil. Selain itu dirinya juga gemar mengkonsumsi ramuan tradisional untuk memperlancar ASI nya.
"Kalau saya dari awal udah ASI eksklusif, bayinya gak mau susu formula. Pernah saya coba pakai susu formula tapi muntah," paparnya.
Wanita asal Madiun ini sebenarnya merasa kurang setuju, karena kondisi tiap ibu berbeda-beda. Tidak sedikit ibu yang ingin memberikan ASI tetapi apa daya, terkadang ASI yang dihasilkan tidak cukup sehingga mau tak mau harus menggunakan susu formula untuk tambahan nutrisi bagi anaknya.
"Kalau saya sih kurang setuju ya, kalau ibu ASI nya banyak sih enak. Tapi kan kadang ada juga ibu yang ASI nya hanya sedikit, jadi ya sebagai tambahan harus pakai susu formula,"imbuhnya.
Karena berjauhan Alifah harus gunakan susu formula untuk bayinya. (Foto: Dok. Pribadi)
Sementara itu hal berbeda dilakukan oleh Alifah, karena posisi dirinya jauh dengan bayinya, mau tak mau harus menggunakan susu formula. Saat ini anaknya dirawat oleh neneknya di lamongan, sedangkan dirinya harus bekerja di Surabaya. Oleh sebab itu dirinya hanya bisa bertemu dengan bayinya di akhir pekan.
"Kalo saya campuran antara ASI dan susu formula. Karena memang posisinya saya harus bekerja di Surabaya dan pulang hanya saat weekend. Jadi tidak bisa memberi ASI setiap saat," terangnya.
Sebagai ibu yang terpaksa menggunakan susu formul karen harus jauh dari buah hati, dirinya merasa keberatan karena hak tersebut membuat harga susu formula menjadi mahal, dan cukup memberatkan keuangannya.
"Kalau saya sih pasti gak setuju, karena harga susu formula jadi mahal. Padahal kalau ada diskon kan lumayan bisa lebih murah," pungkasnya. (*)
Baca juga berita lain kanal Transparan tentang Susu Formula di bawah ini:
- Ahli Gizi: Hati-Hati! Banyak Kandungan Gula di Susu Formula
- YLPK Jatim Pandang Kebijakan Larang Diskon Susu Formula Kurang Tepat