Baru Diresmikan Jokowi, Pedagang Pasar Godean Demo ke DPRD Sleman, Ada Apa?

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: M. Rifat

26 September 2024 10:44 26 Sep 2024 10:44

Thumbnail Baru Diresmikan Jokowi, Pedagang Pasar Godean Demo ke DPRD Sleman, Ada Apa? Watermark Ketik
Perwakilan pedagang Pasar Godean menyampaikan aspirasinya pada anggota DPRD Sleman, 25 September 2024. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Tiga ratus pedagang Pasar Godean Sleman melakukan aksi demonstrasi di Kantor DPRD Kabupaten Sleman, Rabu 25 September 2024.

Kedatangan mereka membawa berbagai spanduk. Antara lain bertuliskan: "Pedagang pasar Godean nyawiji dadi siji; Jadilah pengayom bagi kami jangan menangnya sendiri"; "Kami nolak pindah sakdurunge Gledek dagangan terpenuhi gratis"; "Segera keluarkan diskresi Bupati Sleman",

Ada juga tulisan "Kami pedagang pasar Godean nyawiji dadi siji, Nolak pindah sakdurunge parkiran dadi"; "Becik ketitik olo ketoro, pasare apik, nak parkiran wis ono"; "Kami hanya pedagang jangan di politisasi";

Beberapa tulisan lain tampak "Instruksimu gawe kopyor pikirku"; "Kami ke sini karena panggilan hati bukan sekedar instastory"; "Hati-hati ibu dengan pembisikmu"; "Kami ini rakyat kecil, kedatanganmu bikin resah."

Aksi tersebut menarik perhatian masyarakat. Mengingat, keberadaan pasar Godean belum lama ini diresmikan Presiden RI Jokowi usai direvitalisasi.

Salah satu pedagang, Suparman dalam orasinya menyebut pemindahan pedagang dari pasar relokasi Berjo sebaiknya ditunda dulu. "Stop pemindahan sebelum fasilitas disediakan," ucapnya.

Ia juga meminta untuk jangan memaaksa mereka dibawa ke ranah politik. "Pembisik penguasa keliru. Para pedagang pasar Godean netral, kami juga tidak semuanya ber-KTP Sleman," sebutnya.

Suparman juga meminta pemindahan secara paksa dihentikan sampai semua syarat dipenuhi. Sedangkan Sadikin yang sudah 35 tahun berdagang di pasar Godean mengatakan melalui pasar rakyat, pasar tradisional membantu perekonomian bangsa.

Ia menyebut dipastikan pemegang kekuasaan saat ini tergesa-gesa akan memindahkan para pedagang dari pasar rekokasi Berjo ke pasar Godean. Sedangkan segala sesuatunya belum terpenuhi.

"Apakah bapak ibu kuat berjalan dari lantai 3 ke parkiran yang ada di Pegadaian seberang jalan naik turun tangga," serunya.

Salah satu orator lainnya Santo mempertanyakan kenapa mereka tiba-tiba diminta pindah ke pasar Godean secara paksa.

"Ini wujud rasa sakit, kita nyawiji dadi siji. Haruse kita ditanya minta apa jangan dimarahi," katanya.

Foto Tiga ratus pedagang pasar Godean menggelar aksi demo di Kantor DPRD Sleman. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)Tiga ratus pedagang pasar Godean menggelar aksi demo di Kantor DPRD Sleman. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)

Selanjutnya 10 orang perwakilan para pedagang diminta masuk ke dalam kantor DPRD Kabupaten Sleman. Kehadiran mereka diterima oleh Ketua sementara DPRD Sleman Y Gustan Ganda dan Wakil ketua sementara H Wiranto.

Hadir juga dalam pertemuan itu Sekretaris fraksi PKS Muh Zuhdan, Wakil ketua fraksi Golkar Suryono, Sekretaris DPRD Sleman  Aji Wibowo, Ketua fraksi PDIP Bambang Sigit Sulaksono, Ketua fraksi PPP Nasdem Untung Basuki Rahmat, Ketua fraksi Gerindra Shodiqul Qiyar, serta Ketua fraksi PAN Erna Ekawati.

Terkait Fasilitas Pasar

Di hadapan wakil rakyat koordinator aksi Bayu menyampaikan para pedagang pasar Godean sudah merasa bingung akan melangkah ke mana.

"Sedikit kami sampaikan setelah gencarnya sosialisasi perpindahan pedagang pasar beberapa hari ini. Kami ke Disperindag untuk melakukan audensi. Tetapi audiensi tidak jadi digelar karena faktor ketidaknyamanan," paparnya.

Kemudian pada 20 September mereka bertemu dengan Sekda, Asekda 2 dan Bupati Sleman namun tidak terjadi audiensi pada saat itu. Bayu mengaku mereka didekte dan tidak diterima masukannya.

Oleh karena itu para pedagang memilih mengadu ke wakil rakyat di DPRD Sleman. Dalam aksi tersebut Bayu juga mengungkapkan keberadaan Pasar Godean yang besar bagus dan megah menjadi pasar induk, akan tetapi fasilitasnya belum lengkap.

"Banyak hal yang mengakibatkan kami belum bisa pindah. Kita ingin pasar tertata dulu. Masak pasar sebesar itu tidak ada fasilitas parkir. Dulu di sektor barat dan selatan bisa untuk parkir. Sekarang tidak bisa lagi dan kita disuruh parkir di luar pasar," ungkapnya.

Ia sampaikan kalau fasilitas parkir tidak memadai maka akan mengganggu distribusi pasar. Untuk itu ia meminta biarlah pasar tertata terlebih dahulu agar pedagang nyaman di pasar Godean.

Ia sebutkan, bagi pedagang yang punya rooling door mereka telah nyaman. Sedangkan yang ada di lapak mereka butuh gledek. "Pasar godean yang sekarang banyak pintu," ungkap Bayu.

Sementara pada saat mereka dipindah ke pasar relokasi sementara di Senuko yang notabene tanahnya becek dulu telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Kini mereka mendadak disuruh pindah lagi.

"Kita selalu menurut akan tetapi kalau boleh kita mengeluh tolong ditunda dulu," pintanya.

Dalam kesempatan ini Bayu juga berharap adanya troli untuk membantu para pedagang. Karena mereka 80-90 % mengantar belanjaan pembeli sampai parkiran. Berkat layanan tadi pasar Godean bisa rame seperti saat ini.

Foto Selain menyampaikan aspirasinya para pendemo juga membawa spanduk dengan berbagai tulisan menggelitik. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)Selain menyampaikan aspirasinya para pendemo juga membawa spanduk dengan berbagai tulisan menggelitik. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.co.id)

Untuk itu para pedagang juga memohon kepada para wakil rakyat untuk menghentikan sosialisasi. Mengingat beberapa hari lalu mereka diberikan surat edaran suruh pindah. Akibatnya saat ini banyak yang bingung dan ketakutan. Karena saat undangan tidak diambil akan diganti dengan pedagang lain.

"Pedagang tidak mau kehilangan mata pencaharian, kami siap pindah tapi belum saat ini karena fasilitas yang ada belum mendukung," sebutnya.

Tanggapan Dewan

Aspirasi para pedagang tadi kemudian ditanggapi oleh para anggota Dewan yang menemui. Y Gustan Ganda menyampaikan hal ini akan jadi bahan bahasan antara pemkab Sleman dan DPRD Sleman. Ia katakan keputusan tersebut akan berdasarkan data-data lapangan.

"Sehingga tidak menimbulkan permasalahan, ini akan kita putuskan bersama dinas," jawabnya.

Sedangkan Sekretaris fraksi PKS Muh Zuhdan memastikan kehadiran mereka ke DPRD Sleman ada di tempat yang benar.

"Kalau saya pribadi tadi mendengar yang sudah disampaikan atas aspek-aspek yang mendorong teman-teman semua atas kepindahan, kemudian ada info ada pedagang di atas 50 tahun berarti masuk lansia, artinya troli harus ada jangan sampai pasar tidak ramah pedagang," ujarnya.

Menurut Muh Zuhdan, kalau pedagang sudah terbebani maka situasi tidak mendukung. Ia sebutkan memandang pasar Godean jangan memandang transaksi saja akan tetapi di sana adalah wadah paseduluran karena menjadi indikator kekeluargaan.

Sementara itu Ketua fraksi PPP Nasdem Untung Basuki Rahmat mengingatkan menghidupkan ekonomi kerakyatan harus belanja di pasar rakyat. Dia juga menyinggung keberadaan retenir yang merajalela di pasar Godean.

Untung mengatakan, kita mempunyai Bank Sleman di seluruh pasar. "Ketika buto ijo (retenir) merajalela apakah Bank Sleman kurang efektif," pungkas Untung Basuki Rahmat.

Hasil pantauan Ketik.co.id pada saat aksi demonstrasi tersebut beberapa kali ditegaskan bahwa sarana dan prasarana Pasar Godean belum memadai terutama lahan parkir.

Selain itu sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Sleman telah memberikan informasi kepada para pedagang bahwa pemindahan pedagang dilakukan di 2025.

Akan tetapi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (saat ini baru cuti) secara lisan memerintahkan kepada Disperindag untuk memindahkan pedagang pasar pada 7 Oktober 2024.

Namun, para pedagang belum siap. Sedangkan jumlah pedagang Pasar Godean sebanyak 1.837 orang.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pedagang Pasar Godean Disperindag Sleman Dishub Sleman Pemkab Sleman DPRD Sleman Pemda DIY Pasar Godean