KETIK, SURABAYA – Anggota DPRD Kota Surabaya Baktiono memproyeksikan Pandapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2045 berkisar Rp21 triliun. PAD tersebut naik sekitar 5 kali lipat jika dibandingkan PAD Surabaya saat ini yang sebesar Rp5 triliun.
Menurut Baktiono, PAD tersebut berasal dari beberapa sumber terutama pajak seperti pajak reklame, PBB, Pajak Kendaraan Bermotor, pajak restoran dan hiburan dan masih banyak lagi.
Pajak ini diproyeksikan akan meningkat seiring perkembangan dan inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Kenapa kita targetkan segitu karena melihat di tahun 2002 itu PAD kita hanya Rp650 miliar sekarang kita Rp 5 triliun. Angka ini naik sekitar 5 kali lipat," terang Baktiono kepada Ketik.co.id.
"Nah kalo sekarang Rp5 triliun nanti kan juga pasti akan meningkat seiring dengan perkembangan kota. Seperti pajak hiburan dan restoran akan meningkat ada perhitungannya," imbuhnya.
Politisi fraksi PDIP tersebut menambahkan, untuk pemasukan dari pajak kendaraan bermotor Pemkot Surabaya akan mendapatkan pembagian sekitar 59 persen pada tahun 2025 nanti.
"Tapi kalau idealnya harusnya kita dapat 90 persen. Karena jalan-jalan itu yang bangun kita, baik jalan protokol maupun jembatan dan sebagainya," tambahnya.
Pada tahun 2025 hingga 2045, Pemkot Surabaya akan fokus pada pembangunan inklusif. Hal ini penting untuk mewujudkan transformasi ekonomi, mewujudkan super-hub megapolitan Jawa Timur dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang agile atau pembangunan tangkas.(*)