KETIK, SURABAYA – Prosesi wisuda di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya diwarnai haru karena salah satu mahasiswa dari Fakuktas Teknik Informatika Rendi Dwi Hermawan (22) telah meninggal dunia. Wisuda Rendi itu diwakili oleh sang ibu, Tumini. Sepanjang prosesi wisuda, nampak sang ibu menangis haru mengenang perjuangan sang anak menyelesaikan kuliahnya.
Tumini tak kuasa menahan air mata saat berjalan sembari membawa foto anak keduanya itu. Ia berjalan maju untuk menerima ijazah dari Rektor Untag Surabaya.
Tepuk tangan sekaligus tangis haru dari seisi ruangan menyelimuti momen tersebut. Sejumlah wisudawan terlihat mengusap matanya karena tersentuh akan momen tersebut.
Sang ibu mengenang, Rendi merupakan mahasiswa yang termasuk rajin di kelasnya. Ibunda Rendi Tumini mengungkapkan bahwa mengikuti wisuda adalah cita-cita sang anak.
"Saya bangga dan bahagia, air mata ini sedih, enggak. Bahagia, semua sudah terlaksana," tuturnya setelah Prosesi Wisuda Untag Surabaya Ke-128 pada Sabtu (2/3/2024).
Kakak almarhum, Ringga Ika juga mengungkapkan dirinya sangat bangga dengan Rendi. Ia menceritakan keluarga sudah mewujudkan salah satu mimpinya yaitu datang ke wisuda.
"Semoga kamu tenang di sana ya dek, kita sudah mewujudkan semua cita-citamu yang ingin wisuda, walaupun di sini kami dengan tetes air mata kebahagiaan, bahagia di sana," ungkapnya.
Keluarga (Alm) Rendi Dwi Hermawan saat datang di Prosesi Wisuda Ke 128 Untag Surabaya.(Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Ringga menjelaskan sebelum meninggal, Rendi mengalami sakit setelah sidang skipsi. Setelah mengeluhkan sakit setelah dua hari di RS, Rendi menghembuskan nafas terakhirnya pada 29 Oktober 2023.
"Pulang dari kampus dia selesai mengerjakan skripsi untuk sidang kedua, hari itu dia langsung drop langsung dibawa ke RS. Jam 10 malam adik saya divonis gagal ginjal," ucap anak pertama ini.
Menurut Ringga, Rendi tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya, termasuk gagal ginjal. Selanjutnya ia sempat melalui proses cuci darah.
"Lalu masuk ke ICU, di saat mau maghrib sudah mulai koma, akhirnya jam 10 dinyatakan meninggal dunia, pesannya terakhir saat di ICU bilang aku ingin wisuda gitu aja," paparnya.
Datang ke acara wisuda Rendi, Ringga mengungkapkan sangat berat. Tapi demi keinginan terakhir sang adik, akhirnya keluarga memutuskan tetap datang di acara wisuda tersebut.
Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengungkapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Rendi Dwi Hermawan.
"Itu memang dia berprestasi, kita memberikan ijazah pada orang tuanya bentuk kita belasungkawa juga bentuk apresiasi kampus untuk orang tuanya," pungkasnya. (*)