KETIK, JAKARTA – Investor sekaligus pengusaha kawakan Amerika Serikat (AS) membuat kejutan. Ia memilih mengundurkan diri dari dunia usaha dengan mewariskan tahta bisnis kepada sang putra, Alexander Soros.
Ia menyerahkan Open Society Foundation (OSF), yang merupakan kerajaan bisnis sekaligus badan amal kepada anak keempatnya. Tidak tanggung-tanggung investasi yang digelontorkan kepada sang putra, USD25 miliar atau setara dengan Rp371 triliun!
Alex Soros dianggap lebih pantas mengelola kerajaan bisnis bapaknya dibanding tiga saudaranya, Jonathan, Andrea, dan Gregory Soros. Alumnus California University itu diketahui sudah lama lama berada di balik bisnis orang tuanya.
Malahan sejak tahun 2022, ia sudah mengambil alih OSF. Yakni, badan amal yang banyak menggelontorkan dana di berbagai bidang, seperti hak asasi manusia, liberalisasi, pendidikan, hingga politik.
Berdasarkan laporan BBC, dana yang digelontorkan OSF senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp22,3 triliun ke berbagai yayasan di 120 negara.
Masa kecil George Soros diliputi kengerian. Sebab ia dilahirkan dari keluarga Yahudi di Budapest Hongaria pada 12 Agustus 1930.
Pada masa Perang Dunia II, tentara Nazi melakukan pembersihan etnis Yahudi di Eropa. Hal itu memaksa keluarga Soros menyembunyikan identitas keturunan Yahudi.
Selanjutnya keluarga Soros memilih pindah ke London (Inggris) pada saat Jerman kalah perang. Selanjutnya ia hijrah ke New York (AS) untuk memulai kehidupan baru.
Setelah menjadi miliarder ia mendirikn banyak badan amal. Salah satunya adalah OSF yang didirikan berbarengan dengan runtuhnya tembok Berlin. Hal ini menandai kejatuhan Blok Timur pimpinan Uni Soviet.
Namanya kian melambung ketika dituduh mengacak-acak perekonomian Asia pada krisis moneter 1998. Filantrofi ini memiliki sejumlah badan amal seperti Managing Soros Fund Management, Advising the Quantum Fund, dan Founding Central European University.
