KETIK, YOGYAKARTA – Kondisi Gunung Merapi menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per 10 Juli 2024 menunjukan aktivitas vulkanik Gunungapi cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Berdasarkan laporan tersebut, potensi bahaya saat ini meliputi guguran lava dan awan panas pada sisi selatan-barat daya, yaitu di Sungai Boyong (sejauh 5 kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal 7 kilometer).
Sementara pada sisi tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Meski demikian, kondisi masih aman dan masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa namun diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta waspada bahaya lahar dan awan panas guguran saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.
Menindaklanjuti peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak Juni 2024, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Kamis (11/7/2024) melakukan pemantauan Posko Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman yang berada di Kapanewon Pakem.
Meski tidak ada peningkatan status Gunung Merapi maupun peningkatan zona bahaya yang direkomendasikan, tinjauan Bupati tersebut selain untuk memantau aktivitas Merapi juga dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan BPBD Sleman.
Ini dalam menanggapi kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Merapi baik itu dari segi logistik, peralatan, transportasi, maupun petugas sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.
Meski sudah melandai, dalam kesempatan Bupati Sleman berharap masyarakat tetap waspada dalam beraktivitas terutama yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi.
"Saya meminta masyarakat maupun wisatawan untuk bisa mematuhi zona aktivitas yang aman sesuai rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)," ucap Bupati Kustini.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan mengatakan aktivitas Gunung Merapi terkini masih cukup tinggi. "Itu ditandai muntahan material vulkanik dan deformasi. Beberapa kali terjadi luncuran lava pijar dalam satu minggu terakhir dan cukup tinggi," jelasnya.
Untuk itu, sebut Makwan Pemerintah Kabupaten Sleman memperpanjang status “SIAGA” Gunung Merapi melalui Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 27.21/Kep.KDH/A/2024 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Erupsi Gunung Api Merapi. (*)