KETIK, BLITAR – Sebanyak 446 guru penggerak dari seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Blitar, mulai dari TK, SD, hingga SMP, dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar pada Jumat, 13 September 2024.
Acara bertajuk pembinaan dan pemberian penghargaan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Blitar, Rini Syarifah, yang akrab disapa Mak Rini.
Acara ini ditutup dengan gemuruh yel-yel yang menggema dari seluruh peserta. Berdasarkan pantauan ketik.co.id, yel-yel itu dipimpin oleh seorang pengarah dan diikuti oleh semua peserta.
"Cinta siapa? Cinta Mak Rini. Cinta siapa? Tetap cinta Mak Rini," teriak para guru dan kepala sekolah yang hadir, berulang kali dengan semangat.
Dalam acara tersebut, seluruh guru penggerak menerima piagam penghargaan atas dedikasi mereka. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, menjelaskan terkait kegiatan tersebut.
"Yang hadir sebanyak 446 guru penggerak se-Kabupaten Blitar. Semuanya kita beri penghargaan berupa piagam," ujarnya.
Namun, Adi menepis anggapan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Oh enggak, nggak ada kaitannya dengan Pilkada. Memang sudah jadwalnya. Setelah ini, para guru penggerak akan membentuk kelompok dan terus melakukan pembelajaran," jelasnya.
Isu keterkaitan agenda ini dengan Pilkada 2024 muncul karena publik tengah menyoroti Mak Rini yang dianggap melakukan sejumlah kegiatan terkait pengkondisian menjelang Pilkada.
Beberapa di antaranya adalah pertemuan kepala desa yang digelar Bapenda Kabupaten Blitar dan audiensi antara Bupati Blitar dengan Forum Masyarakat RT RW (Format) yang meminta kenaikan insentif RT/RW.
Meski demikian, Adi menegaskan bahwa agenda ini murni untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Blitar. "Ya monggo, silakan beranggapan seperti itu, itu hak mereka. Intinya ini merupakan reward dari pemerintah daerah bagi para guru penggerak," tambah Adi.
Di tengah acara, Mak Rini juga berpamitan kepada para peserta. Ia mengungkapkan bahwa dirinya akan segera cuti untuk berkampanye dalam Pilkada 2024.
"Saya sebentar lagi cuti bapak ibu nggih, saya mohon pamit. Jika ada kekurangan kami mohon maaf, apabila ada yang kurang maksimal," ujarnya.
Sebagai informasi, Mak Rini sebelumnya telah mengajukan cuti penuh selama dua bulan kepada Gubernur Jawa Timur. Selama masa cuti tersebut, ia dilarang menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya sebagai bupati. (*)