KETIK, SURABAYA – Sebanyak 44 guru besar Institut Sepuluh Nopember (ITS) tegas meminta Presiden Joko Widodo agar tetap konsisten pada koridor demokrasi dalam Pemilu 2024.
Para civitas akademika itu berhimpun sebagai Keluarga Besar ITS Peduli Negeri. Mereka menggelar aksi di Plaza dr Angka, kompleks ITS pada Senin (5/2/2024).
44 guru besar tersebut menandatangani pernyataan sikap tanda sepakat.
Guru Besar Teknik Mesin ITS, Prof Harus Laksana Guntur yang memimpin pernyataan sikap bersama 44 guru besar menegaskan bahwa aksi yang dilakukan murni seruan moral.
"Kami ingin Pemilu berjalan dengan jujur, adil dan damai. Tidak ada keberpihakan dari pemerintah maupun kelompok tertentu. Ini murni seruan moral," paparnya.
Berikut isi pernyataan sikap guru besar ITS:
Kami, sebagai Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, dengan ini menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi kebangsaan terkini.
Kami prihatin dengan kondisi saat ini yang diwarnai berbagai dinamika dan potensi polarisasi.
Sebagai akademisi, kami selalu mengedepankan semangat persatuan bangsa dan menjunjung
tinggi nilai-nilai demokrasi.
Kami meyakini Presiden Republik Indonesia adalah pemimpin negara, sekaligus saudara sebangsa yang
mengemban amanah rakyat.
Oleh karena itu, kami memohon Bapak Rektor ITS untuk menyampaikan kepada Bapak Presiden agar tetap konsisten pada koridor demokrasi dan semangat reformasi.
Hal ini penting untuk menjaga stabilitas pangan nasional da menghindari polarisasi bangsa di masa yang akan datang.
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain.
- Menjaga netralitas, mencegah aparatur negara untuk terlibat dalam politik praktis & menjamin pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai, adil, dan berintegritas.
- Kami percaya bahwa Bapak Presiden memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional dan kelancaran proses demokrasi.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan melindungi bangsa dan negara kita.(*)