KETIK, MALANG – Saung Kanak berkolaborasi dengan Magic Book menggelar lomba mendongeng antara orang tua dan anak. Kegiatan tersebut untuk merekatkan hubungan antara orang tua dan anak.
Rizka Amaliah, Founder Saung Kanak menjelaskan kegiatan juga digelar dalam rangka memperingati Hari Dongeng Nasional yang jatuh pada 28 November 2024 kemarin.
"Peserta pendongeng anak-anak ini gampang, tapi ketika anak dan orang tua harus sama-sama jago mendongeng. Memang tujuan kami membangun bonding antara anak dan orang tua," ujar Rizka, Sabtu 30 November 2024.
Semula lomba tersebut diikuti oleh 22 tim yang mengirimkan video dongeng kepada panitia. Peserta kemudian disaring menjadi 10 finalis yang mendongeng secara langsung di Malang Town Square.
Lomba mendongeng diikuti oleh peserta dari usia 7-14 tahun. Masing-masing peserta diberikan durasi maksimal 10 menit untuk mendongeng. Terdapat tiga kriteria yang dilombakan yaitu penampilan, kekompakan, dan kreatifitas.
"Ada dongeng yang sedikit panjang itu untuk anak usia 10-14 tahun. Sedangkan dongeng pendek untuk anak 7-9 tahun," tambahnya.
Dongeng-dongeng yang dilombakan berasal dari buku bertajuk 'Dongeng Populer Dunia' yang diterbitkan oleh Magic Book dari Mizan Group. Dalam buku tersebut, Saung Kanak digandeng untuk menjadi penutur.
Buku 'Dongeng Populer Dunia' garapan Saung Kanak dan Magic Book tidak hanya menyediakan text book namun juga audio yang dapat didengar dengan memindai barcode.
"Kegiatan ini sekaligus launching buku kami yang kedua. Tim Saung Kanak bukan sebagai penulis tapi sebagai penutur. Penulis dari Mizan kemudian kerja sama dengan kami untuk menuturkan buku itu, ada aplikasinya," jelasnya.
Menurut Rizka, dongeng memiliki pengaruh besar bagi tumbuh kembang anak. Kepercayaan diri untuk berbicara, tampil, berpikir kritis, hingga pengungkapan emosi dapat terlatih melalui dongeng.
"Tapi yang paling penting adalah bonding, ikatan emosional antara orang tua dan anak. Dengan mendongeng bisa sangat kuat banget," tutupnya.