KETIK, PACITAN – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pacitan selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di sepanjang Jalan MT Haryono, tepatnya di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso, Jumat pagi, 29 November 2024.
Genangan air yang cukup tinggi ini mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas di kawasan tersebut.
Menurut Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pacitan, Tony Setyo Nugroho, banjir disebabkan oleh kerusakan teknis pada pintu air di kawasan Blumbang.
"Aliran dari Kali Gerdon yang kita salurkan ke Blumbang terkendala karena ada empat pintu klep di sana, dua di antaranya rusak. Akibatnya, air dari Kali Kunir tidak bisa teralirkan dengan baik dan menyebabkan genangan," ungkap Tony, Jumat, 29 November 2024.
Sebagai langkah sementara untuk mengatasi genangan, Pemkab Pacitan telah mengerahkan pompa air di sekitar SPBU Ploso. Namun, Tony mengingatkan bahwa solusi tersebut hanya bersifat darurat.
"Kami sedang memompa air yang terjebak, tapi masalah utamanya ada pada pintu air yang rusak. Perbaikan akan dilakukan setelah air surut," jelasnya.
Ketinggian air di kawasan Blumbang sempat mencapai lutut orang dewasa, membuat sejumlah pengendara motor terpaksa menghentikan perjalanan mereka karena kendaraan mogok saat melintasi genangan.
Selain mengganggu lalu lintas, banjir ini juga berdampak besar pada aktivitas ekonomi warga setempat.
Efi Agustina, salah seorang warga RT 01/RW 01 Blumbang yang sehari-hari berjualan lotek, rujak cingur, dan dawet, terpaksa menutup warungnya selama dua hari akibat banjir.
"Hujan terus menerus, warung jadi tutup. Kalau begini terus, bagaimana kami bisa jualan?" keluh Efi.
Selain kerusakan pada pintu air, Tony juga mengungkapkan bahwa beberapa kawasan di kota Pacitan, seperti perempatan SDN Sidoarjo, mengalami luapan air akibat drainase yang belum dikeruk.
Pemkab Pacitan berencana mengalokasikan anggaran untuk pengerukan drainase tersebut pada tahun 2025 mendatang.
"Drainase di perempatan SDN Sidoarjo belum dikeruk, itu yang menyebabkan air meluap. Anggaran pengerukan baru tersedia tahun depan," terang Tony.
Solusi Jangka Panjang: Perbaikan Infrastruktur
Genangan air yang terus terjadi setiap musim hujan di kawasan Blumbang menunjukkan bahwa kapasitas drainase yang ada belum memadai untuk menampung debit air yang tinggi.
Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan infrastruktur, khususnya pada pintu air dan drainase, untuk mengatasi masalah banjir yang terus berulang.
"Drainase harus segera diperbaiki, kalau tidak banjir akan terus datang setiap tahun," kata Efi Agustina.
Pemkab Pacitan berjanji akan segera melakukan perbaikan pintu air setelah kondisi air surut.
"Kami akan segera memperbaiki pintu air yang rusak begitu air surut. Ini adalah prioritas kami agar kejadian serupa tidak terulang," kata Tony menambahkan.
Sementara itu, warga Blumbang dan sekitarnya berharap pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang agar mereka tidak lagi terjebak dalam banjir setiap kali hujan deras datang.
Warga juga mengimbau agar pemerintah lebih memperhatikan masalah drainase yang selama ini menjadi penyebab utama banjir tahunan di kawasan mereka.
Hingga berita ini diturunkan, genangan air di kawasan Blumbang masih belum surut, dan situasi tersebut memaksa sebagian warga untuk bertahan di rumah mereka.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera menyelesaikan masalah ini agar aktivitas warga dapat kembali normal.
Pantauan di Lapangan
Hingga pagi ini, ketinggian genangan air di Blumbang sempat mencapai lutut orang dewasa, sementara beberapa pengendara motor terpaksa berhenti karena kendaraannya mogok saat melintas di jalan yang tergenang.
Aktivitas warga yang sebagian besar mengandalkan usaha kecil juga terganggu oleh kondisi ini, memperburuk dampak sosial ekonomi dari bencana banjir yang sedang berlangsung. (*)